Logo Bloomberg Technoz

Peringatan Morgan Stanley: Resesi Ekonomi Belum Diperhitungkan

Ruisa Khoiriyah
24 January 2023 10:38

Ilustasi Bursa Saham Amerika Serikat (doc Bloomberg)
Ilustasi Bursa Saham Amerika Serikat (doc Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Pasar saham negeri Paman Sam diprediksi akan memasuki fase reli pada 2024 setelah melewati tantangan pada 2023. Ramalan ini datang dari Strategist Morgan Stanley Michael Wilson dalam wawancara dengan Bloomberg TV, Senin (23/1/2023). 

Wilson mengungkapkan, para pemodal saat ini menurutnya masih gagal menentukan harga di tengah pelemahan data ekonomi dan pendapatan 2023. Beberapa kabar baik pasar yang memicu optimisme, seperti langkah The Federal Reserves yang dipersepsikan akan lebih melonggarkan kebijakan, lalu perubahan kebijakan di China yang mengakhiri restriksi Nol-Covid dan mulai melemahnya dollar AS. Ketiga faktor tersebut dimasukkan dalam perhitungan harga saham-saham di Bursa AS saat ini.

Penurunan pendapatan emiten berisiko mempurukkan harga saham (Bloomberg)

“Pertanyaannya sekarang, kapan indeks saham memasukkan faktor pelemahan ekonomi yang terlihat dalam data-data terkini, ke dalam harga?” kata Wilson yang tercatat sebagai strategist terkemuka menurut hasil survei investor institusional. Ia memprediksi, itu baru akan terjadi pada kalender kuartalan.

Pandangan Wilson itu dapat menjadi peringatan yang perlu diperhatikan para pemodal, setelah indeks S&P 500 Index keluar dari tekanan sepanjang tahun dengan berhasil melejit 12% sejak pertengahan Oktober 2022. Harga saat ini terlihat mahal dibandingkan dengan rata-rata tingkat historis, terutama bila menimbang faktor pendapatan yang diperkirakan menurun selama beberapa waktu. 

Faktor pendapatan perusahaan itu juga menjadi perhatian ahli strategi pasar dari JP Morgan Chase Mislav Matejka. Ia mencatat, situasi akan menantang tahun ini dengan berbaliknya kekuatan penetapan harga korporasi, bersamaan dengan tingkat laba yang mendekati rekor di pasar AS dan Eropa.