Logo Bloomberg Technoz

Seruan Yoon untuk melakukan unifikasi dengan cita-cita kebebasan dan demokrasi sebagai intinya, kontras dengan perintah Kim Jong Un pada awal tahun ini untuk menghapus semua referensi tentang unifikasi dari konstitusi Korea Utara (Korut).

Parlemen Kim yang hanya menyetujui usulan tersebut membuat perubahan yang tidak disebutkan secara rinci pada konstitusinya minggu ini, menurut media pemerintah KCNA.

Pyongyang semakin menegaskan niatnya untuk menggambarkan tetangganya sebagai negara yang tidak bersahabat dan bukannya sebagai mitra unifikasi dengan memerintahkan pemutusan jalur transportasi antara kedua negara tersebut.

Permusuhan antara kedua Korea telah memanas sejak Yoon menjabat dan memperkuat hubungan keamanan Korsel dengan AS dan Jepang. Kim semakin memperdalam isolasi Pyongyang setelah negosiasi dengan AS gagal meringankan sanksi terhadap rezimnya selama masa kepresidenan Donald Trump.

Sejak saat itu, Kim meningkatkan upaya untuk memajukan persenjataan nuklirnya. Pada September, Korut merilis foto-foto pertama fasilitas pengayaan uranium untuk bom atom, yang memperlihatkan Kim berkunjung ke pabrik yang menjadi pusat dari program ini.

Pejabat tinggi Korsel sebelumnya memperingatkan bahwa Korut mungkin akan melakukan uji coba nuklir di sekitar waktu pemilihan presiden AS. Pemimpin Korut juga telah memperkuat hubungan dengan Rusia.

AS, Korsel, dan Jepang menuduh Pyongyang memasok Moskow dengan amunisi dan rudal balistik untuk membantu perang yang dilancarkannya terhadap Ukraina. 

Rusia dan Korut membantah adanya transfer senjata tersebut, meskipun ada bukti yang menunjukkan bahwa transfer senjata tersebut telah terjadi.

Menteri Pertahanan Korsel mengatakan Pyongyang kemungkinan besar akan mengerahkan pasukannya ke medan perang di Ukraina, demikian menurut laporan Yonhap News pada Selasa (8/10/2024). Laporan tersebut tidak memberikan informasi spesifik mengenai jumlah pasukan atau waktu pengerahannya.

Yoon mengatakan bahwa unifikasi akan "membebaskan 26 juta rakyat Korut yang menderita kemiskinan dan tirani."

(bbn)

No more pages