Apalagi, lanjut dia, bisnis home living saat ini di negara maju seperti Amerika dan China juga memiliki pangsa pasar yang besar.
“Kami lihat dengan perkembangan ekonomi Indonesia, konsumen Indonesia bertambah, terutama yang middle income, pasti home ownership juga akan menambah. Jadi home and living juga pasti berkembang,” ujar dia.
Hingga semester I 2024, Blibli sendiri masih membukukan kerugian sebesar Rp1,18 triliun. Namun, kerugian itu memang menyusut 32% secara tahunan.
Penyusutan itu disebabkan pendapatan Blibli yang tercatat naik tipis 1% secara tahunan menjadi Rp7,85 triliun, yang didorong peningkatan pendapatan institusi yang melonjak lebih dari 2 kali lipat.
(wep)
No more pages