Logo Bloomberg Technoz

Rupiah Jawara di Asia Terungkit Aksi Borong Obligasi Negara

Tim Riset Bloomberg Technoz
09 October 2024 16:23

Karyawan menghitung uang rupiah di salah satu bank di Jakarta, Selasa (16/1/2024). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)
Karyawan menghitung uang rupiah di salah satu bank di Jakarta, Selasa (16/1/2024). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Rupiah melanjutkan penguatan pada Rabu dengan menjadi valuta Asia yang naik tertinggi nilainya hari ini.

Rupiah spot ditutup menguat 0,16% di level Rp15.620/US$, dan menjadikan mata uang Indonesia ini sebagai valuta di kawasan Asia dengan penguatan terbanyak hari ini.

Di belakang rupiah menyusul dolar Taiwan 0,12%, baht 0,04% dan dolar Hong Kong 0,03%. Sementara mayoritas mata uang Asia masih tertekan seperti peso turun 0,19%, yuan Tiongkok 0,11% juga dolar Singapura 0,05% dan lain-lain.

Bukan hanya di pasar spot, nilai rupiah untuk transaksi valas di perbankan juga menguat untuk hari kedua dengan kenaikan 0,41%. Kurs JISDOR sore ini ditutup di Rp15.607/US$.

Kebangkitan rupiah hari ini didukung oleh rebound yang berlangsung di pasar Surat Berharga Negara (SBN). Mayoritas harga SBN kembali naik, terindikasi dari penurunan tingkat imbal hasil atau yield obligasi negara terutama untuk tenor lebih panjang.