Logo Bloomberg Technoz

Group Rybar, yang memiliki hubungan dengan militer beranggotakan lebih dari 1,3 juta, menyebut keputusan melarang Discord ini membuat sebagian pusat komando tidak memiliki saluran siaran drone.

"Kementerian Pertahanan tidak menyediakan alternatifnya bagi para tentara," tulis Rybar. 

Bloger-bloger militer menjadi kekuatan berpengaruh di media Rusia sejak awal invansi ke Ukraina pada Februari 2022. 

Awal tahun ini, protes di Telegram memaksa parlemen membatalkan RUU yang melarang tentara dan perwira di medan tempur menggunakan alat yang memiliki akses internet. 

Discord, yang mengklaim memiliki lebih dari 200 juta pengguna aktif, menghadapi banyak penentangan di berbagai negara karena regulator ingin memiliki kendali lebih banyak pada plaftorm-plaftorm digital. 

Turki juga melarang aplikasi ini karena khawatir platform ini dimanfaatkan oleh kelompok-kelompok yang terlibat dalam pelecahan anak. 

Rusia telah melarang platform media sosial lain, seperti YouTube, Facebook, X, dan Instagram sejak perang dengan Ukraina dimulai.

(bbn)

No more pages