Logo Bloomberg Technoz

Tim Prabowo Keluhkan Porsi Utang Menjulang, 45% Penerimaan Negara

Azura Yumna Ramadani Purnama
09 October 2024 15:25

Ilustrasi Nilai Tukar Rupiah (Dok. Bloomberg Technoz)
Ilustrasi Nilai Tukar Rupiah (Dok. Bloomberg Technoz)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Tim Presiden Terpilih Prabowo Subianto mengeluhkan porsi pembayaran bunga dan pokok utang negara yang menjulang pada 2025, yakni mencapai Rp1.353 triliun atau 45% dari total penerimaan negara. 

Hal itu disampaikan Drajad Wibowo, Anggota Dewan Pakar Prabowo Subianto ketika membahas anggaran penerimaan dan belanja negara (APBN) yang berperan sebagai alat ungkit pertumbuhan ekonomi nasional.

Dia menyatakan, padahal Indonesia membutuhkan anggaran negara hampir Rp4.000 triliun untuk mencapai pertumbuhan ekonomi di level 6%-7%. Hal ini akan menjadi pijakan awal dari target pertumbuhan ekonomi yang dicanangkan Presiden Terpilih Prabowo Subianto 8% dalam jangka menengah.

Faktanya, belanja negara dipatok sebesar Rp3.613 triliun dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2025 yang telah dirancang Kementerian Keuangan (Kemenkeu). Artinya, pemerintah masih mengalami kekurangan dana Rp300 triliun untuk menggenjot perekonomian.

“Kekurangannya berapa? Itu masih kurang Rp300 triliun. Terus bagaimana kita bisa dapet Rp300 triliun? Sementara APBN 2025 itu 45% dari pendapatan negara itu habis untuk debt service [pembiayaan utang],” kata Drajad dalam Katadata Forum Future Policy di Jakarta, Rabu (9/10/2024).