Logo Bloomberg Technoz

“Target kami, produksi beras melonjak hingga 5 juta ton,” klaim Anny.

Epon Sukarsih merawat lahan sawah di bantaran Kali Kanal Banjir Timur (KBT), Jakarta pada Jumat (6/9/2024). (Bloomberg Technoz/ Andrean Kristianto)

Pada 2027, produksi beras ditingkatkan lagi menjadi 10 juta ton, melalui cetak sawah dan perbaikan irigasi di area yang sama. Pada tahun ini, Indonesia diharapkan telah mencapai swasembada penuh.

Selanjutnya, pada 2028, Indonesia ditargetkan mulai mengekspor beras, dengan target peningkatan produksi hingga 10 juta ton. 

Puncaknya, pada 2029, Kementan mencanangkan produksi mencapai 12,5 juta ton beras, dengan program cetak sawah, ekspor beras, dan bantuan beras untuk kebutuhan kemanusiaan.

“Peta jalan ini menggarisbawahi transformasi besar Indonesia; dari swasembada pada 2027 hingga menjadi lumbung pangan dunia pada 2029. Dengan dukungan semua pihak, kita bisa mewujudkan hal ini,” ujar Anny.

Sekadar catatan, saat ini, pemerintah tengah berfokus pada lahan intensifikasi sawah eksisting seluas 40.000 ha di Kabupaten Merauke, Papua Selatan.

"Dari jumlah tersebut, 35.000 ha di antaranya dalam masa pertanaman. Ke depan akan kami perluas sehingga menghasilkan produksi yang cukup besar," jelasnya.

Kesejahteraan Turun

Sebelumnya, Guru Besar Institut Pertanian Bogor (IPB) Dwi Andreas Santosa mengungkapkan sejumlah faktor yang menyebabkan kecenderungan penurunan produksi beras di Indonesia dalam kurun 10 tahun terakhir.

Dalam sorotannya, Dwi menekankan bahwa kesejahteraan petani menjadi faktor paling utama penyebab menurunnya produksi pangan pokok strategis tersebut.

"[Faktor] yang paling menentukan adalah kesejahteraan petani, dan selama 10 tahun [terakhir], selama pemerintahan saat ini, produksi beras kita turun rata-rata 1,04% per tahun," jelas Dwi.

Dia mengelaborasi data nilai tukar petani (NTP) untuk tanaman pangan selalu berada di posisi terendah dibandingkan dengan subsektor lainnya. Hal tersebut juga menjadi alasan petani memilih untuk mengalihkan usahanya ke komoditas lain atau bahkan menjual lahan mereka. 

Bila mengacu kepada NTP Pangan berdasarkan data Badan pusat Statistika (BPS), sebelum periode 2024, NTP cenderung berada di kisaran 90—100. Seperti contoh pada 2014 yang hanya berada di angka 98,89 dan 2015 hanya 100,37.

Produksi Beras Indonesia 10 Tahun Terakhir : 

  • 2014 : 41,18 juta ton
  • 2015 : 43,82 juta ton
  • 2016 : 46,13 juta ton
  • 2017 : 47,30 juta ton
  • 2018 : 31,42 juta ton
  • 2019 : 31,31 juta ton
  • 2020 : 31,36 juta ton
  • 2021 : 31,33 juta ton
  • 2022 : 31,54 juta ton
  • 2023 : 31,10 juta ton

(wdh)

No more pages