Investor berharap adanya pengeluaran fiskal yang lebih besar untuk mencegah perlambatan ekonomi yang berpotensi menjauhkan negara ini dari target pertumbuhan sekitar 5%.
"Ini adalah pengarahan yang sangat penting karena kebijakan fiskal kini menjadi pusat perhatian pasar," kata Bruce Pang, kepala ekonom untuk China Raya di Jones Lang LaSalle Inc. "Hanya melalui pengeluaran oleh Kementerian Keuangan, proyek-proyek yang diumumkan oleh NDRC dapat terlaksana dan pelonggaran moneter dapat berdampak pada ekonomi riil," tambahnya, merujuk pada Komisi Pembangunan dan Reformasi Nasional atau National Development and Reform Commission, perencana ekonomi China.
Beberapa bank, termasuk Morgan Stanley dan HSBC Holdings Plc, memperkirakan stimulus sekitar 2 triliun yuan, sementara Citigroup Inc memperkirakan jumlahnya bisa mencapai 3 triliun yuan.
Pada Selasa lalu, Perdana Menteri Li Qiang berjanji untuk "mendengarkan suara pasar" dalam perumusan kebijakan ekonomi, sebagai respons atas kekhawatiran yang muncul dari sektor swasta dan investor. Pemerintah China kini tengah berupaya membangun kembali kepercayaan setelah pertumbuhan ekonomi mencapai titik terendah dalam lima kuartal terakhir.
(bbn)