Bahlil Sentil Freeport Usai Mengeluh Soal Offtaker Katoda Tembaga
Dovana Hasiana
09 October 2024 13:26
Bloomberg Technoz, Jakarta – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia buka suara soal pernyataan Presiden Direktur PT Freeport Indonesia (PTFI) Tony Wenas, yang menggambarkan pembeli katoda tembaga dari dalam negeri, sebagai hasil olahan dari pabrik pemurnian atau smelter, masih bersifat ‘omon-omon’ atau sekadar wacana tak konkret.
Bahlil berkeras bahwa pembeli atau offtaker katoda tembaga dari hasil smelter milik Freeport merupakan urusan antarbisnis atau business to business (B2B), dan bukan menjadi tanggung jawab pemerintah untuk memastikan serapan pasarnya.
“Itu kan urusan B2B, urusan bisnis, masak kita jadi marketingnya mereka? Loh gimana sih?" ujar Bahlil saat ditemui di Jakarta Pusat, Rabu (9/10/2024).
Freeport sebelumnya sudah menjelaskan separuh dari hasil produksi smelter miliknya di PT Smelting diekspor dan sebanyak 200.000 ton yang terserap dalam negeri.
Permasalahannya, calon pembeli atau offtaker dalam negeri untuk katoda tembaga—yang dihasilkan oleh smelter baru di Manyar, Gresik, Jawa Timur dengan nilai investasi Rp56 triliun — baru sebanyak 50.000 ton hingga 100.000 ton dari pabrik copper foil di KEK JIIPE, tetapi belum ada komitmen.