Logo Bloomberg Technoz

Nasib Subsidi Molis

Pada kesempatan yang sama, Wakil Ketua Asosiasi Industri Sepeda Motor Listrik Indonesia Wilson Teoh berharap kebijakan subsidi pembelian motor listrik yang berakhir pada 2024 dapat diteruskan pada tahun depan.

“[Sampai sekarang] peraturan tersebut belum ada, sehingga kami berharap melalui audiensi hari ini, kami bisa mendapatkan arahan terkait dengan program-program yang akan dilanjutkan 2025,” kata Wilson.

“Pastinya kami sebagai pemain industri, dan konsumen pun, menunggu kabar baik ini, sehingga ke depannya kuota [subsidi motor listrik] yang sudah terserap habis [bisa diperpanjang].”

Menurutnya, animo masyarakat terhadap program subisidi motor listrik sangat tinggi. Untuk itu, asosiasi pun meminta dukungan DPR agar dapat menyampaikan ke pemerinta untuk dapat melanjutkan insentif tersebut.

“Kami memang sangat mengharapkan sekali ada ketegasan dan juga informasi yang jelas, sesuai dengan kelanjutan agenda pemerintah ke depannya pada 2025. Karena dukungan selama ini sudah sangat bagus, jangan sampai terputus di tengah jalan karena bola saljunya sudah bergulir,” tegas Wilson.

Penjualan motor listrik di Jakarta, Senin (6/3/2023). (Bloomberg Technoz/ Andrean Kristianto)

Sebelumnya, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mempertimbangkan untuk kembali mendorong penambahan kuota subsidi motor listrik (molis) pada 2025, hanya jika kementeriannya mendapatkan tambahan anggaran.

Apalagi, saat ini Kemenperin hanya mendapatkan pagu Rp2,5 triliun untuk Tahun Anggaran 2025.

"Kalau ada penambahan anggaran, kita tambahkan [subsidi molis] karena itu bagus. Kalau ada penambahan anggaran akan kita lanjutkan karena itu bagian dari hilirisasi," kata Agus ketika ditemui di Kompleks Parlemen, Jakarta Pusat, dikutip Jumat (13/9/2024).

Dengan anggaran yang ada saat ini, menurut Agus, Kemenperin harus melakukan penyesuaian untuk program-program yang menjadi prioritas. Di sisi lain, kebutuhan minimal Kemenperin untuk mendukung pertumbuhan industri adalah sebesar Rp3,3 triliun. 

"Sekarang kan Rp2,5 triliun, jadi kan harus ada penyesuaian dari program-program prioritas, tetapi kalau nanti ada tambahan, kita enggak tahu ya insyaallah ada tambahan, itu pasti akan kita coba alokasikan," jelasnya. 

Sekadar catatan, kuota subsidi motor listrik untuk 2024 telah terserap. Berdasarkan data Sisapira, sisa alokasi anggaran telah mencapai 0 alias ludes terpakai sepenuhnya.

Sepanjang Januari hingga September 2024, subsidi motor listrik telah tersalurkan untuk 30.607 unit kendaraan yang diberikan oleh pemerintah melalui produsen atau dealer.

Proses tersebut sekaligus dalam status menunggu penerbitan Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK) dan Tanda Nomor Kendaraan (TNKB).

Di lain sisi, pendaftar yang masih berstatus verifikasi untuk pencocokan data transaksi penjualan baik data konsumen, STNK dan TNKB sebanyak 8.948 data yang sudah terverifikasi.

Adapun, jumlah sepeda motor yang sudah diterima oleh masyarakat ada sebanyak 60.857 unit pada tahun ini. Dengan demikian, secara keseluruhan total unit motor listrik yang telah tersalurkan kepada masyarakat sejak 2023 adalah 72.389 unit.

(wdh)

No more pages