AS, Korea Selatan, dan Jepang telah menuduh Pyongyang memasok amunisi dan rudal balistik ke Moskow untuk mendukung perang yang berkepanjangan di Ukraina. Meskipun ada bukti yang menunjukkan transfer senjata tersebut, Rusia dan Korea Utara telah menyangkal tuduhan itu.
Kepala Pertahanan Korsel juga mengindikasikan bahwa laporan terbaru tentang korban jiwa Korut di wilayah yang diduduki Rusia dekat Donetsk timur Ukraina kemungkinan besar benar. Pekan lalu, Kyiv Post melaporkan bahwa enam perwira Korea Utara tewas dan tiga lainnya terluka dalam serangan rudal Ukraina pada 3 Oktober.
Langkah untuk memutus hubungan transportasi dengan Korea Selatan ini merupakan respons terhadap sikap keras Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol, peningkatan kerja sama dengan AS dan Jepang, serta pembicaraannya mengenai penyatuan Semenanjung Korea.
Kim meminta pada bulan Januari agar semua referensi tentang reunifikasi dengan Korea Selatan dihapus dari konstitusi, menekankan bahwa Korea Selatan tidak lagi menjadi mitra rekonsiliasi dan menggambarkan hubungan mereka sebagai bermusuhan. Parlemen Korea Utara mengadakan pertemuan pada Senin dan Selasa minggu ini untuk mengubah undang-undang dasar, meskipun laporan tidak merinci perubahan yang dilakukan.
Dalam pidatonya pada bulan Agustus untuk memperingati berakhirnya pemerintahan kolonial Jepang atas Semenanjung Korea pada 1945, Yoon menyebut penyatuan sebagai "tugas yang belum selesai," yang ingin ia kejar melalui jalur berbasis kebebasan.
(bbn)
