“Peningkatan tersebut terutama terjadi pada Kelompok Makanan, Minuman, dan Tembakau, Peralatan Informasi dan Komunikasi, serta Perlengkapan Rumah Tangga Lainnya sejalan dengan meningkatnya permintaan saat event HUT RI didukung penerapan strategi potongan harga oleh retailer," ungkap keterangan BI.
Untuk September, BI memperkirakan IPR berada di 210,5. Tumbuh 44,7% yoy.
“Kinerja penjualan eceran tersebut ditopang antara lain oleh Kelompok Bahan Bakar Kendaraan Bermotor, Suku Cadang dan Aksesori, serta Subkelompok Sandang,” tambah keterangan BI.
Secara bulanan, penjualan eceran diprakirakan terkontraksi 2,5% mtm. Ini disebabkan seiring dengan menurunnya permintaan masyarakat akibat berakhirnya program diskon yang diterapkan retailer kala perayaan HUT RI.
Beberapa kelompok tumbuh positif dan menahan penurunan kinerja penjualan eceran yang lebih dalam yaitu Suku Cadang dan Aksesori, Bahan Bakar Kendaraan Bermotor, Perlengkapan Rumah Tangga Lainnya, dan Peralatan Informasi dan Komunikasi.
Sementara dari sisi harga, tekanan inflasi 3 dan 6 bulan yang akan datang, yaitu pada November dan Februari 2025, diperkirakan menurun. Hal ini tercermin dari Indeks Ekspektasi Harga Umum (IEH) November 2024 dan Februari 2025 yang masing-masing tercatat sebesar 134,3 dan 155,9, lebih rendah dibandingkan periode sebelumnya yang tercatat sebesar 141,3 dan 166,7 didukung oleh kelancaran distribusi dan ketersediaan barang yang mencukupi.
(aji)