Bloomberg Technoz, Jakarta - Pergerakan harga saham migas, terutama saham PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG) mendadak berbalik arah. Hingga pukul 10.30 WIB, harganya sudah kehilangan 8 poin atau anjlok 3,42% ke posisi Rp226/saham.
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia pada Rabu (9/10/2024), pelemahan itu terjadi setelah sebanyak 37 juta saham ditransaksikan. Nilai transaksi mencapai Rp8,46 miliar dengan frekuensi sebanyak 2.250 kali yang didominasi aksi jual.
Bahkan ENRG sempat menyentuh level terendah mencapai Rp224/saham. Adapun level tertinggi Rp236/saham di kala pembukaan perdagangan pagi tadi.

Melemahnya harga saham ENRG ditengarai atas tertekannya harga minyak dunia yang mengalami penurunan terbesar dalam hampir setahun pada sesi sebelumnya, disebabkan oleh kegelisahan pasar tentang prospek Ekonomi China. Menyusul respons Israel terhadap serangan rudal Iran yang terjadi di minggu lalu.
Seperti yang diwartakan Bloomberg News, harga acuan global West Texas Intermediate (WTI) diperdagangkan di kisaran US$74 per barel setelah ambles 4,6% pada Selasa (08/10/2024) sebelumnya.
Harga minyak Brent untuk penyelesaian Desember juga ditutup melemah 4,6% dengan angka lebih rendah pada US$77,18 per barel di pagi hari ini.
Sebelumnya, Beijing menahan diri dari stimulus besar-besaran setelah negara itu kembali dari liburan selama seminggu, yang semakin membuat cemas tentang lintasan pertumbuhan permintaan dari importir minyak terbesar di dunia itu.
Permintaan yang lemah dan pasokan yang melimpah masih berlanjut, dengan OPEC+ menunda peningkatan produksi yang direncanakan di tengah prospek yang suram.
Sejumlah saham-saham energi migas lain ikut melemah di perdagangan pagi hari ini, saham PT Apexindo Pratama Duta Tbk (APEX) yang anjlok 2,52%, PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) drop 1,94% dan PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) ambles 1,46%.
Senada, saham PT Elnusa Tbk (ELSA) juga drop 1,64%, dengan PT Pertamina Gas Negara Tbk (PGAS) melemah 0,34%.
(fad)