Toru Fujioka dan Sumio Ito - Bloomberg News

Bloomberg, Perdana Menteri Baru Shigeru Ishiba tidak akan menghalangi langkah bank sentral Jepang atau Bank of Japan (BOJ) untuk menaikkan suku bunga, dengan Januari sebagai waktu yang paling mungkin untuk kenaikan berikutnya.

"Menurut saya saat ini, Januari memiliki probabilitas tertinggi," kata Eiji Maeda, mantan direktur eksekutif yang bertanggung jawab dalam kebijakan moneter BOJ, dalam sebuah wawancara pada Selasa (08/10/2024). "Itu akan menjadi sekitar setengah tahun sejak kenaikan suku bunga pada bulan Juli dan saat itulah bank merilis proyeksi ekonomi terbarunya."

Menjelang hari tersebut, BOJ akan mencermati tiga perkembangan penting: pemilihan presiden AS, tren harga jasa musim gugur ini, dan momentum menjelang pembicaraan upah tahunan tahun depan. Bergantung pada bagaimana faktor-faktor tersebut berjalan, waktu kenaikan dapat maju atau mundur, kata Maeda, yang memimpin upaya respons krisis bank sentral sebelum mengundurkan diri pada bulan Mei 2020.

"Faktor-faktor ini akan jelas secara bertahap sehingga bergantung pada faktor-faktor tersebut, kenaikan dapat terjadi pada bulan Desember atau Maret," kata Maeda. Peluang terjadinya perubahan saat dewan menetapkan kebijakan berikutnya pada tanggal 31 Oktober adalah "hampir tidak ada. Jika mereka berubah, mereka akan menciptakan kesan bahwa mereka berubah setiap tiga bulan."