Logo Bloomberg Technoz

Bos Freeport Buka Suara Soal Dampak Krisis Smelter Tembaga China

Dovana Hasiana
09 October 2024 10:40

Presiden Direktur PT Freeport Indonesia, Tony Wenas saat peresmikan produksi Smelter PT. Freeport Indonesia di Gresik, Senin (23/9). (Youtube Setpres)
Presiden Direktur PT Freeport Indonesia, Tony Wenas saat peresmikan produksi Smelter PT. Freeport Indonesia di Gresik, Senin (23/9). (Youtube Setpres)

Bloomberg Technoz, Jakarta Presiden Direktur PT Freeport Indonesia (PTFI) Tony Wenas memastikan perseroan tetap akan menggunakan pabrik pemurnian atau smelter dalam negeri miliknya untuk memurnikan konsentrat tembaga menjadi katoda.

Adapun, pernyataan tersebut dilontarkan untuk menanggapi kabar fenomena smelter tembaga di China dan banyak negara lainnya, yang memperingatkan adanya ancaman penyetopan operasi, atau bahkan gulung tikar, jika biaya atau fee untuk pemrosesan logam industri tersebut terus turun terlalu tajam.

“Kami memproduksi atau memurnikan konsentrat tembaga di smelter kami sendiri,” ujar Tony saat ditemui di Jakarta Pusat, dikutip Rabu (9/10/2024).

Sementara itu, Tony memastikan, katoda tembaga yang dihasilkan smelter milik Freeport juga bakal dijual ke pasar internasional. 

Peresmikan produksi Smelter PT. Freeport Indonesia di Gresik, Senin (23/9/2024). (Tangkapan Layar Youtube Setpres)

Dalam kesempatan berbeda, Tony menjelaskan bahwa PTFI saat ini memiliki 2 smelter katoda tembaga, yakni PT Smelting dan smelter di Manyar, Gresik, Jawa Timur dengan kapasitas masing-masing 1,3 juta ton dan 1,7 juta ton.