Logo Bloomberg Technoz

Industri Smelter Tembaga China Terancam Bangkrut, RI Justru Cuan

Dovana Hasiana
09 October 2024 10:00

Ilustrasi pengelohan tembaga. (Bloomberg)
Ilustrasi pengelohan tembaga. (Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta Ancaman penyetopan operasi, bahkan kebangkrutan, banyak perusahaan peleburan atau smelter tembaga di China dan negara lainnya dinilai bakal membawa keuntungan tersendiri bagi industri pertambangan tembaga di Indonesia.

Sekjen Asosiasi Perusahaan Industri Pengolahan dan dan Pemurnian Indonesia (AP3I) Haykal Hubeis mengatakan fenomena tekanan yang dihadapi oleh banyak industri smelter tembaga di China dan lainnya akan memberikan peluang bagi Indonesia, yang baru saja meresmikan smelter katoda tembaga single line terbesar dunia di Manyar, Gresik, Jawa Timur.

Smelter milik PT Freeport Indonesia (PTFI) itu dirancang untuk mengolah 1,7 juta ton konsentrat tembaga guna menghasilkan 600.000—700.000 ton katoda tembaga per tahun.

“Beroperasinya smelter tembaga PTFI di Gresik dapat memanfaatkan momentum ini untuk mengolah konsentrat tembaga domestik tanpa bergantung pada keharusan untuk ekspor ke China, sebab di Indonesia sudah beroperasi smelter dengan kapasitas yang cukup besar,” ujar Haykal saat dihubungi, Rabu (9/10/2024).

Peresmikan produksi Smelter PT. Freeport Indonesia di Gresik, Senin (23/9/2024). (Tangkapan Layar Youtube Setpres)

Perluas Ekspor Katoda