“Meskipun saya percaya fokusnya harus tetap pada upaya untuk terus membawa inflasi ke 2%, saya mendukung pengalihan perhatian ke sisi ketenagakerjaan maksimum dari dua mandat FOMC,” kata Kugler, mengacu pada pertemuan FOMC.
Seperti yang diwartakan Bloomberg News, Pernyataan terbaru itu disampaikan Kugler dalam pidato pada Selasa dalam konferensi kebijakan moneter di Bank Sentral Eropa di Frankfurt.
Ia kembali menegaskan bahwa ia “Sangat mendukung,” keputusan FOMC di bulan lalu untuk memangkas suku bunga acuan sebesar setengah poin.
Prospek rata-rata dari para pembuat kebijakan yang juga berdasarkan proyeksi yang dirilis setelah pertemuan September, menyerukan pemangkasan suku bunga setengah poin lagi selama dua pertemuan The Fed yang tersisa pada 2024.
Kugler mengatakan ia akan mendukung penurunan tambahan “Jika perkembangan inflasi berlanjut seperti yang saya harapkan,” meskipun ia menunjukkan sejumlah faktor risiko.
Mencermati pernyataan pejabat The Fed lain, Raphael Bostic Gubernur Federal Reserve Bank of Atlanta, menegaskan bahwa meskipun risiko inflasi berkurang, ancaman terhadap pasar tenaga kerja meningkat.
“Saya tetap sangat fokus pada target inflasi dan memastikan bahwa kami mencapainya,” kata Bostic pada Selasa (08/10/2024) dalam sebuah diskusi di Atlanta.
Ia menambahkan, “Karena inflasi telah menurun sejauh ini, aspek pekerjaan dari mandat mulai menjadi lebih penting.”
Sementara itu, Susan Collins, Gubernur Federal Reserve Bank of Boston, menegaskan bahwa para pembuat kebijakan harus berhati-hati dan menggunakan data saat menurunkan suku bunga guna menjaga kekuatan Ekonomi AS.
Dalam komentarnya terkait laporan ketenagakerjaan September, Collins menyatakan bahwa pasar tenaga kerja AS berada dalam “Kondisi yang baik secara keseluruhan.”
Ia juga menambahkan, saat ini semakin yakin bahwa inflasi akan kembali ke target Bank Sentral ‘Tepat waktu’ seiring dengan pasar tenaga kerja yang sehat.
“Pendekatan berbasis data sangat penting dalam menyeimbangkan dua mandat utama The Fed: stabilitas harga dan lapangan kerja maksimal.”
Konflik Timur Tengah
Sentimen dari Timur Tengah, Menteri Pertahanan Israel, Yoav Gallant akan segera bertolak ke Washington saat negara itu terus menimbang-nimbang bagaimana merespons serangan rudal Iran, sementara AS tetap mendesak untuk menahan diri.
Pentagon mengungkapkan, Selasa, Gallant akan mendiskusikan “Perkembangan keamanan Timur Tengah yang sedang berlangsung,” dengan Menhan AS Lloyd Austin.
Presiden AS Joe Biden telah mendesak Israel untuk tidak menyerang fasilitas nuklir atau infrastruktur minyak Iran, di tengah kekhawatiran langkah tersebut dapat memicu perang yang lebih luas yang menyeret Washington, yang dapat menaikkan harga energi dan menghantam ekonomi global.
Tim Research Phillip Sekuritas memaparkan, dari pasar komoditas, harga kontrak berjangka (Futures) minyak mentah telah lompat lebih dari 3,5% karena pelaku pasar berusaha menebak apakah aksi balasan Israel terhadap serangan Iran akan meliputi penghancuran ladang minyak di Iran.
“Investor merasa khawatir mengenai dampak konflik Timur-Tengah terhadap harga minyak mentah,” mengutip riset harian Tim Research Phillip Sekuritas.
Analis Phintraco Sekuritas memaparkan, kecenderungan Presiden AS, Joe Biden untuk menghalangi Israel menyerang fasilitas produksi minyak Iran. Perwakilan Pemerintah Israel dan AS dijadwalkan bertemu di Washington D.C. pada hari ini untuk membicarakan perkembangan kondisi geopolitik di Timur Tengah, menyeret pelemahan harga minyak yang juga menandai tensi yang ‘Sedikit’ mereda.
“IHSG diperkirakan melanjutkan penguatan ke kisaran 7.600–7.630 di Rabu (9/10). Secara teknikal, terbentuk pola morning star doji pada Selasa, dan terbentuk golden cross pada MACD. Keduanya menjadi indikasi kuat minor bullish reversal,” mengutip riset Phintraco.
Melihat hal tersebut, Phintraco memberikan rangkuman rekomendasi saham hari ini meliputi BBRI, BBNI, BBTN, BNGA dan ICBP.
Senada, Analis BRI Danareksa Sekuritas memaparkan, IHSG mulai memantul dari area support MA-60 di 7.509 dan mulai memantul dari area support.
“IHSG berpotensi menguji resisten MA-20 di 7.700,” papar BRI Danareksa Sekuritas dalam risetnya pada Rabu (9/10/2024).
BRI Danareksa juga memberikan catatan, waspadai penurunan lebih dalam jika harga turun di bawah support 7.454.
Bersamaan dengan risetnya, BRI Danareksa memberikan rekomendasi saham hari ini, ADHI, ASRI, ICBP, dan MAPI.
(fad)