Bloomberg Technoz, Jakarta - Harga minyak sawit mentah (Crude Palm Oil/CPO) anjlok pada perdagangan kemarin. Maklum, harga komoditas ini sudah naik begitu tinggi.
Pada Selasa (8/10/2024), harga CPO di Bursa Malaysia untuk kontrak pengiriman Desember ditutup di MYR 4.272/ton, Ambles 1,66% dibandingkan hari sebelumnya.
Koreksi ini terjadi setelah harga CPO menjalani reli. Buktinya, harga CPO masih membukukan kenaikan 1,45% meski kemarin tersungkur.
Dalam sebulan terakhir, harga komoditas ini masih meroket nyaris 10%, tepatnya 9,95%. Sepanjang Oktober saja, harga CPO sudah naik 7%.

Penurunan harga CPO juga dipengaruhi oleh harga minyak nabati lainnya. Kemarin, harga minyak kedelai di Chicago Board of Trade jatuh 2,2%. Sedangkan harga minyak biji bunga matahari terpangkas 0,34%.
Saat harga minyak nabati pesaing lebih murah, maka keuntungan menggunakan CPO akan berkurang. Sebab, berbagai komoditas ini memang bisa saling menggantikan.
Analisis Teknikal
Secara teknikal dengan perspektif harian (daily time frame), CPO masih bertengger di zona bullish. Terbukti dari Relative Strength Index (RSI) yang sebesar 70,62.
RSI di atas 50 menunjukkan suatu aset sedang dalam posisi bullish. Namun investor tetap perlu waspada karena RSI di atas 70 juga menjadi sinyal sudah tergolong jenuh beli (overbought).
Oleh karena itu, bisa jadi tekanan jual masih akan membayangi. Cermati pivot point di MYR 3.965/ton. Dari situ, harga CPO bisa menguji target support di kisaran MYR 3.949-3.904/ton,
Sementara target resisten terdekat adalah MYR 4.340/ton. Penembusan di titik ini berpotensi membawa harga CPO naik lagi ke arah MYR 4.346/ton.
(aji)