Logo Bloomberg Technoz

PM China Minta Masukan Ahli untuk Stabilkan Ekonomi yang Lesu

News
09 October 2024 06:20

Perdana Menteri China, Li Qiang./Bloomberg-Liesa Johannssen-Koppitz
Perdana Menteri China, Li Qiang./Bloomberg-Liesa Johannssen-Koppitz

Foster Wong - Bloomberg News

Bloomberg, Perdana Menteri (PM) China Li Qiang meminta para ahli dan akademisi untuk memberikan pandangan yang "berwawasan ke depan dan konstruktif" terkait isu-isu ekonomi. Saat ini, Beijing sedang berupaya menstabilkan pertumbuhan di tengah perlambatan ekonomi yang terus berlanjut.

Li menekankan pentingnya mendengarkan masukan dari pasar dan merespons tantangan sosial dalam merumuskan dan melaksanakan kebijakan ekonomi. Hal ini dilaporkan oleh China Central Television (CCTV) pada Selasa (08/10/2024), mengutip pertemuan antara Li dan sejumlah pakar serta pengusaha. Li juga menyerukan solusi efektif untuk masalah-masalah ekonomi yang mendesak, serta penerapan kebijakan yang lebih cepat untuk mendapatkan hasil nyata.

"Kita harus memahami dengan jelas tren utama, memperkuat keyakinan kita, serta menghadapi tantangan dengan proaktif dan secara efektif menangani masalah utama dalam operasional ekonomi," ujar Li.

Beijing meluncurkan paket stimulus besar-besaran pada akhir September, dengan tujuan mencapai pertumbuhan sekitar 5% tahun ini. Pernyataan Li mengenai pentingnya masukan dari para ahli tampaknya merupakan sinyal bahwa pemerintah China ingin lebih mengindahkan masukan pasar guna mempercepat pertumbuhan. Namun, data ekonomi terbaru menunjukkan bahwa target tersebut mungkin sulit dicapai, mengingat pengeluaran konsumen yang masih lesu dan penurunan harga properti yang terus berlanjut. Selain itu, meningkatnya ketegangan perdagangan juga mengancam pendorong pertumbuhan baru, seperti ekspor kendaraan listrik.