Namun Anwar, yang juga merangkap sebagai menteri keuangan, belum menentukan batas waktu untuk pemangkasan subsidi bensin RON95 setelah menaikkan harga diesel pada Juni.

Ia mengatakan pada Senin (7/10/2024) bahwa pemerintah berkomitmen pada reformasi-reformasi seperti itu, meskipun hal itu akan menjadi bencana bagi para politisi.

Malaysia saat ini menyerap sebagian besar harga bahan bakar dan minyak goreng untuk penduduknya, sebuah langkah yang diperkirakan menelan biaya 81 miliar ringgit tahun lalu.

Posisi fiskalnya semakin terbebani oleh pendapatannya yang terbatas, Apurva Sanghi, ekonom utama Bank Dunia untuk Malaysia, mengatakan dalam sebuah pengarahan pada Selasa.

"Malaysia tidak mengumpulkan pendapatan yang cukup untuk memenuhi kebutuhan belanjanya," kata Sanghi di Kuala Lumpur. "Ini tidak berkelanjutan."

Ia menambahkan, pada titik tertentu, pemerintah harus berhadapan dengan pemberlakuan kembali pajak barang dan jasa untuk mengatasi hal ini.

Masih menurut Bank Dunia, kombinasi pajak progresif, subsidi yang ditargetkan dengan baik, dan bantuan langsung tunai yang memadai dapat secara kolektif menguntungkan kelompok-kelompok berpenghasilan rendah sembari meningkatkan ruang fiskal untuk mendanai kebutuhan-kebutuhan pengeluaran jangka panjang Malaysia. 

Pemberi pinjaman ini juga meningkatkan proyeksi pertumbuhan Malaysia tahun ini menjadi 4,9% dan memangkas proyeksi inflasi menjadi sekitar 2%—sesuai dengan estimasi resmi pemerintah.

"Ekonomi Malaysia berada di tempat yang baik," kata Sanghi.

(bbn)