“Karena itu kami di partai harus bersiap-siap untuk membangun interaksi-interaksi strategis yang dibutuhkan dengan pemerintah baru,” ujar dia.
Mantan Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhanas) itu menegaskan, baik di dalam ataupun luar pemerintahan tidak menjadi persoalan. Kekhawatiran PDIP yang paling utama adalah apa yang dilakukan Presiden Joko Widodo (Jokowi) terhadap kondisi politik Indonesia.
“Beban yang akan harus segera diatasi Pak Prabowo tentang regresi demokrasi,” imbuh dia.
Sinyal pertemuan antara Megawati dan Prabowo semakin menguat usai sejumlah petinggi PDIP dan Partai Gerindra mulai senada. Pertemuan keduanya dikabarkan akan berlangsung sebelum Prabowo dilantik menjadi presiden bersama Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka pada 20 Oktober 2024.
Sebelumnya, Ketua DPP PDIP Puan Maharani tak menampik kabar tentang semakin mengerucutnya potensi agenda pertemuan antara Ketua Umum Megawati Soekarnoputri dengan Presiden terpilih 2024-2029 Prabowo Subianto. Berdasarkan sejumlah informasi, pertemuan akan dihelat antara Sabtu-Selasa, 12-15 Oktober 2024.
"Insya Allah, Insya Allah kemungkinan," kata Puan di Kompleks DPR, Senin (07/10/2024).
Puan memastikan Megawati akan kembali masak makanan khusus bagi Prabowo pada saat pertemuan berlangsung. Hal ini merujuk pada pertemuan Prabowo dan Megawati di Teuku Umar pada Juli 2019. Tiga bulan kemudian, Prabowo yang sebelumnya menjadi lawan PDIP di Pemilu 2019, masuk ke kabinet Jokowi sebagai menteri pertahanan.
Dalam pertemuan tersebut, Megawati dikabarkan memasak nasi goreng dan bakwan jagung untuk Prabowo. Puan memastikan Megawati akan kembali memasak nasi goreng, namun belum ada konfirmasi pertemuan tersebut akan kembali terlaksana di Teuku Umar.
(ain)
