"Aplikasi itu kan langsung dari pabrik ke konsumen, dan itu dari negara lain. Pabriknya juga pabrik yang produksi negara lain untuk konsumsi dalam negeri kita. Kita, kan, punya tanggungjawab untuk melindungi UMKM kita," ujar Budi.
Temu sendiri sebelumnya beberapa kali mencoba masuk ke pasar Indonesia sejak 2022. Namun, upaya ini selalu ditolak oleh pemerintah dengan alasan mengancam keberadaan UMKM lokal.
Hal itu kemudian memicu spekulasi Temu mencari jalan lain untuk masuk, yakni dengan Bukapalak.
Akibat rumor tersebut, saham Bukalapak juga tercatat mengalami lonjakan signifikan sepanjang perdagangan Senin kemarin.
Kenaikan masih berlanjut. Hingga pukul 13.45, saham BUKA naik 3 poin atau setara 2,08% ke level Rp147/saham.
(ibn/dhf)
No more pages