Logo Bloomberg Technoz

Produksi LPG RI Tipis, Bahlil Sebut Biang Keroknya Harga Aramco

Dovana Hasiana
08 October 2024 09:40

Pekerja berjalan di Pabrik Pemulihan Cairan Gas Alam Hawiyah Saudi Aramco di Hawiyah, Arab Saudi, Senin (28/6/2021). (Maya Siddiqui/Bloomberg)
Pekerja berjalan di Pabrik Pemulihan Cairan Gas Alam Hawiyah Saudi Aramco di Hawiyah, Arab Saudi, Senin (28/6/2021). (Maya Siddiqui/Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengatakan produksi gas minyak cair atau liquefied petroleum gas (LPG) Indonesia yang sedikit dipicu oleh harga yang tidak kompetitif, meskipun potensi bahan bakunya mencukupi di dalam negeri.

Menurut Bahlil, harga di Indonesia berada di bawah faktor penentu harga LPG dunia seperti harga acuan Saudi Aramco Contract Price atau CP Aramco, serta biaya transportasi.

“Saya dapat informasi harganya tidak kompetitif, karena harga yang diambil dalam negeri berbeda dengan harga Aramco. Jauh lebih mahal harga Aramco ketimbang harga dalam negeri. Itu yang kemudian [menyebabkan] industri kita tidak bisa lakukan [memacu produksi LPG],” ujar Bahlil ditemui di agenda Malam Penghargaan Keselamatan Migas, Senin (7/10/2024), malam.

Dengan demikian, Bahlil menyarankan pemerintahan terpilih ke depan—yang memiliki program kedaulatan energi — untuk membangun industri LPG dalam negeri dengan memanfaatkan bahan baku dengan harga yang ekonomis.

“Jangan [pakai] harga Aramco. Contoh US$600, transportasi US$50; berarti kan US$650, industri dalam negeri dibelinya harga dibawah US$600, tidak fair menurut saya, malah saya melihat ada apa di balik ini?,” ujarnya. 

LPG 3 Kg di salah satu SPBE Pertamina di Jakarta Utara./dok. Biro Humas Kemendag