Logo Bloomberg Technoz

pasar modal China kembali dibuka setelah libur panjang Golden Week. Sebelum libur itu dimulai awal bulan lalu, bursa saham China melompat tajam hingga 10% menyusul euforia pasar global menyambut rencana stimulus besar-besaran yang disiapkan oleh otoritas setempat untuk mengungkit ekonomi.

Paket stimulus itu mengangkat saham-saham China sehingga terindikasi dana global tersedot ke Negeri Panda, termasuk dana asing di pasar domestik. Alhasil, sentimen China bisa semakin memberatkan kontes perebutan modal global di banyak negara. 

Indonesia dalam posisi membutuhkan dana asing lebih banyak seperti yang terjadi pada Agustus-September lalu hingga bisa mengangkat nilai rupiah lebih kuat. Namun, arah angin sepertinya sudah berbalik. Sentimen China ditambah pupus harapan akan penurunan bunga acuan AS lebih banyak di sisa tahun, menjadi kombinasi yang buruk bagi pamor aset-aset di Indonesia.

Mengacu data Bloomberg sampai 7 Oktober, posisi modal asing sudah mencatat net outflows senilai US$164,9 juta selama Oktober ini. Berkebalikan dengan bulan sebelumnya yang masih membukukan net inflows US$1,41 miliar dan senilai US$3,67 miliar selama kuartal III saja. 

(rui)

No more pages