Dokumen pengadilan menyebutkan bahwa prospek para kreditor berubah drastis dalam proses kebangkrutan itu. Pada Juni, perusahaan ini memiliki dana sebesar US$12,6 miliar, dan bisa naik menjadi US$16,5 miliar setelah FTX berhasil melacak dan menjual selurut aset mereka.
Aset-aset yang dijual antara lain berbagai proyek investasi seperti saham FTX di perusahaan AI Anthropic.
"Kami mendapat keuntungan juga dari pasar kripto yang bergerak naik tahun lalu," kata Ken Pasquale, pengacara kreditor, kepada hakim kasus kebangkrutan ini. Perusahaan itu bisa mengambil keuntungan dari situasi itu dengan melakukan kesepaktan dengan para kreditor, regulator dan pihak lain, tambah Pasquale.
Perubahan ini situasi ini sangat besar sehingga pemegang saham FTX bisa juga mendapatkan investasi mereka kembali.
Pembayaran kepada pemegang saham akan diambil dari sebagian dana yang disita oleh pemerintah federal, termasuk dana sekitar US$626 dari penjualan saham Robinhood Inc milik Bankman-Fried dan Gary Wang, pendiri FTX lainnya.
Pembayaran semacam ini jarang terjadi dalam perkara kebangkrutan karena biasanya pemegang saham kehilangan investasi mereka.
Perusahaan-perusahaan yang masuk dalam kategori pemegang saham ini antara lain Canyon Partners, Tribe Capital Management dan Steadview Capital Management. Dokumen pengadilan menunjukkan bahwa Canyon merupakan salah satu pemegang saham FTX dengan klaim terbesar, lebih dari US$600 juta.
Sejumlah pengguna FTX masih mengkritik rencana ini karena berbeda dengan pembayaran kembali dari kasus kebangkrutan plaftorm uang digital, pembayaran itu akan dilakukan dengan uang tunai bukan dengan kripto. Hal ini membuat mereka tidak bisa mengambil keuntungan sepenuhnya dari aset digital sejak perusahaan itu bangkrut.
Pengguna juga tidak akan menerima apapun dari FTT, token utilitas FTX.
Pasar Bull
Tidak banyak kasus kebangkrutan perusahaan AS yang bisa mengembalikan seluruh investasi para kreditornya belakangan ini. Pada 2021, perusahaan sewa mobil Hertz Global Holding berhasil keluar dari kebangkrutan dengan dana tersisa untuk membayar para investor setelah terjadi kenaikan harga mobil bekas.
Meski seluruh utang dibayar penuh, ditambah bunga, pemegang ekuitas tidak akan mendapatkan apapun kecuali jaksa penuntut federal setuju untuk membagikan dana sebesar US$1 miliar yang disita.
Berdasarkan satu kesepakatan dengan FTX, pemegang saham bisa mendapatkan 18% dari aset yang disita dengan jumlah maksimum US$230 juta.
Para pengacara FTX mengatakan bahwa belum tercapai kesepakatan dengan Departemen Kehakiman terkait pengembalian dana yang disita dan kemungkinan besar pemegang saham istimewa tidak akan menerima pembagian dalam rencana yang disetujui hakim tersebut.
Pengembalian dana pengguna ini diuntungkan oleh pembalikan harga kripto, yang memicu harga Bitcoin naik empat kali lipat sejak 2022.
Keputusan mengembalikan dana pengguna dengan uang tunai diambil berdasarkan bahwa FTX tidak memiliki mata uang kripto sebanyak yang digemborkan sebelumnya.
Pembayaran dana pengguna tidak bisa segera dilakukan karena FTX harus mendirikan satu rekening dana dan menyewa satu perusahaan untuk melakukan pembagian uang itu.
FTX mengajukan kebangkrutan pada November 2022 setelah Bankman-Fried menutup platform perdagangan kripto dan menyerahkan kendali perusahaan ke pakar kebangkrutan. Bankman-Fried kemudian dinyatakan bersalah melakukan penipuan oleh pengadilan AS.
(bbn)