"Tapi kita mewaspadai situasi geo politik dunia dan ketegangan di Timur Tengah karena alur penerbangan itu ada gangguan di Timur Tengah minggu lalu, dan juga ternyata timbul gangguan di Asia Utara seperti di Korea. Dan kemungkinan gangguan di benua lain. Ini perlu kita waspadai dan sikapi dengan sangat hati-hati, walaupun kita lihat top 5 ga terhubungan dengan konflik timur tengah,"ujar Sandiaga.
PR Kemenparekraf
Adyatama Kepariwisataan dan Ekonomi Kreatif Ahli Utama Kemenparekraf/Baparekraf, Nia Niscaya menambahkan masih ada catatan atau pekerjaan rumah yang harus dikejar pihaknya demi mencapai target kedatangan wisatawan mancanegara (wisman) 2024 sebesar 14,3juta.
"Target bawah adalah 10,41 juta. Dan dengan capaian Januari-Agustus ini kita sudah mencapai 87,35%, untuk target bawah. Sementara target atas tetap 14,3 juta dan kita telah mencapai 63,59%, ini masih ada PR untuk yang mencapai target atas," kata Nia di acara daring The Weekly Brief Sandi Uno.
"Secara total Januari sampai Agustus, wisman adalah 9,09 juta dan wisnas itu 5,99 juta. Kalau dibilang masih ada surplus tapi harapan kita wismannya semakin besar dan wisnus semakin kecil. Dan memang secara year on year (yoy) ada peningkatan tetapi month to month untuk wisnas ini menurun mungkin juga terkait dengan liburan sekolah," tambah Nia.
Menurut laporan BPS, Wisman yang melalui pintu masuk utama tercatat sebesar 1.177.652 kunjungan pada Agustus 2024. Sementara itu, Wisman yang masuk melalui pintu perbatasan sebesar 162.294 kunjungan.
"Bagaimana terhadap target pintu ya negara-negara ini dan juga per pintu. Kalau dilihat memang hampir semua itu mencapai target bawah tetapi yang masih menjadi pekerjaan rumah dan dari sisi pintu juga sama yang menjadi PR terbesar adalah pintu di Batam Bintan atau Kepri ini masih menjadi PR yang jauh dari target per pintu,"ungkap Nia.
Nia mengungkapkan mengapa membandingkan antara wisatawan mancanegara (wisman), wisatawan nasional (wisnas). Lantaran kata dia hal ini penting karena untuk melihat perimbangan ekspor impor.
"Jadi kalau wisatawan masuk berarti devisa masuk tetapi kalau orang kita keluar berarti ada devisa yang bocor,"ujarnya.
Lebih lanjut, Nia mengungkapkan target seat availability udara. Berdasarkan data dari Amadeus, komposisinya, Januari sampai Desember tahun ini maka ketersediaan seat udara disebutkan Nia 67% akan digunakan untuk wisatawan mancanegara atau orang yang masuk Indonesia dan orang yang keluar itu adalah sekitar 33%.
" Kalau kita lihat di data Amadeus Januari-Agustus komposisinya kurang lebih sama. Lebih didominasi oleh orang yang masuk atau wisatawan macanegara ini pertanda yang bagus sesungguhnya dari sisi aksesibilitas dan terima kasih kepada Kementerian Perhubungan yang banyak memberikan jalan keluar untuk penambahan aksesibilitas," ucapnya.
"Dan ini data untuk melihat sebetulnya bagaimana sih antara seat kita dengan komposisi tadi yang sebagaimana tadi kita sudah lihat komposisinya coba kita lihat dari proporsi yang proyeksi Amadeus ya 67% wisman dan 33% wisnas kalau availability dengan komposisi 67% wiswan maka sesungguhnya sudah tersedia seat itu 15,8 juta. Sementara target wisman kita adalah 14,3 juta sedangkan wisnus yang 33% berarti ada seat yang dipakai keluar 7,7 juta," tambahnya.
(dec/spt)
