Meskipun semua jenis sel memiliki informasi genetik yang sama yang tersimpan dalam DNA mereka, microRNA memastikan hanya kumpulan gen yang benar dan yang aktif di setiap jenis sel tertentu.
"Regulasi gen oleh microRNA, yang pertama kali diungkap oleh Ambros dan Ruvkun, telah bekerja selama ratusan juta tahun," ujar Majelis Nobel dalam pernyataannya. "Mekanisme ini telah memungkinkan evolusi organisme yang semakin kompleks."
Ambros, 70 tahun, berasal dari Hanover, New Hampshire, dan bergabung dengan Fakultas Kedokteran Universitas Massachusetts. Sementara Ruvkun, 72 tahun, yang lahir di California, bekerja di Rumah Sakit Umum Massachusetts di Boston dan Fakultas Kedokteran Harvard.
Nobel kedokteran tahun lalu merayakan penelitian yang menjadi dasar dari beberapa obat terlaris sepanjang masa: vaksin messenger-RNA untuk melawan Covid-19.
Penerima lain di bidang kedokteran telah dianugerahi penghargaan atas penemuan berbagai virus, untuk pengembangan pencitraan resonansi magnetik dan fertilisasi in vitro.
Lebih dari 100 tahun lalu, penghargaan ini diberikan kepada Frederick G Banting dan John Macleod atas penemuan insulin.
Penghargaan tahunan atas pencapaian di bidang fisika, kimia, kedokteran, sastra, dan perdamaian ditetapkan berdasarkan surat wasiat Alfred Nobel, penemu dinamit asal Swedia, yang wafat pada tahun 1896.
Hadiah di bidang ilmu ekonomi ditambahkan oleh bank sentral Swedia pada tahun 1968. Para pemenang diumumkan pada 14 Oktober di Stockholm, dengan pengecualian untuk hadiah perdamaian, yang penerimanya dipilih oleh Komite Nobel Norwegia di Oslo.
(bbn)