Logo Bloomberg Technoz

Penderita gula darah tinggi sering kali merasa lapar berlebihan (polifagia), namun justru mengalami penurunan berat badan meskipun banyak makan. Menurut Cleveland Clinic, tubuh tidak mampu mengakses energi dari glukosa dan malah memecah lemak serta otot untuk menghasilkan energi. Inilah yang menyebabkan penurunan berat badan yang tidak sehat.

3. Sering Kelelahan

Kelelahan yang tidak wajar bisa menjadi tanda gula darah tidak terkontrol. Ketika insulin dalam tubuh tidak berfungsi dengan baik atau jumlahnya tidak cukup, gula tidak dapat masuk ke dalam sel untuk dijadikan energi. Akibatnya, gula tetap berada dalam darah, menyebabkan tubuh merasa lelah terus-menerus.

4. Penglihatan Buram dan Sakit Kepala

Kadar gula darah yang tinggi dapat menyebabkan lensa mata membengkak, yang akhirnya menyebabkan penglihatan buram. National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney Diseases (NIDDK) juga menyebut bahwa sakit kepala sering kali menjadi gejala kadar gula darah yang tidak stabil.

5. Luka Sulit Sembuh

Jika Anda mengalami luka yang sulit sembuh, itu bisa jadi tanda kadar gula darah Anda terlalu tinggi. Diabetes dapat merusak saraf dan mempengaruhi sirkulasi darah, membuat luka lebih lambat sembuh. Dalam beberapa kasus, luka ringan bisa terinfeksi, meningkatkan risiko amputasi.

6. Kesemutan di Tangan dan Kaki

Neuropati diabetik adalah kerusakan saraf akibat gula darah yang tidak terkontrol. Gejala umum berupa kesemutan atau mati rasa di tangan dan kaki. Menurut Everyday Health, kondisi ini juga bisa menyebabkan nyeri di kaki dan tangan, terutama di malam hari.

7. Perubahan pada Kulit

Kulit penderita diabetes sering kali mengalami perubahan seperti munculnya kutil atau area kulit yang menebal dan menggelap, terutama di bagian belakang leher, tangan, ketiak, dan wajah. Menurut American Diabetes Association, perubahan ini bisa menjadi tanda resistensi insulin.

8. Sering Terkena Infeksi Jamur

Tingginya kadar glukosa dalam darah dapat membuat penderita diabetes lebih rentan terkena infeksi jamur, terutama pada area genital. Candida albicans, penyebab utama infeksi jamur, tumbuh subur dalam lingkungan yang kaya glukosa. Gejala umum pada wanita meliputi rasa gatal, keputihan abnormal, dan nyeri saat buang air kecil atau berhubungan seksual.

9. Gusi Berdarah

Penyakit gusi adalah salah satu komplikasi dari diabetes. Menurut NIDDK, kadar glukosa yang tinggi dalam air liur dapat memicu pertumbuhan bakteri yang menyebabkan pembentukan plak pada gigi, sehingga mengakibatkan penyakit gusi. Jika tidak segera ditangani, kondisi ini bisa berkembang menjadi periodontitis, yang bisa menyebabkan kerusakan gusi dan gigi tanggal.

(seo/red)

No more pages