"Setahun yang lalu kami mengalami pukulan telak," ujarnya. "Sejak saat itu, kami telah mengubah realitas secara keseluruhan. Seluruh dunia tercengang dengan pukulan yang Anda berikan kepada musuh-musuh kami."
Israel telah dalam keadaan perang sejak Hamas menyerbu komunitas-komunitas dan pangkalan-pangkalan militer Israel di bagian selatan pada 7 Oktober tahun lalu, menewaskan 1.200 orang dan menculik 250 orang. Sekitar 100 sandera masih berada di Gaza, meskipun militer Israel meyakini banyak di antara mereka yang telah tewas.
Hampir 42.000 orang telah terbunuh akibat operasi Israel di Gaza, menurut kementerian kesehatan yang dikelola Hamas, yang tidak membedakan korban sipil dan kombatan.
Baik Hizbullah maupun Hamas dianggap sebagai organisasi teroris oleh Amerika Serikat (AS) dan banyak negara lain.
Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei menyombongkan diri lewat unggahan berbahasa Ibrani di media sosial X, bahwa serangan Hamas "memundurkan rezim Zionis selama 70 tahun."
Di Gaza utara, wilayah Palestina yang paling padat penduduknya sebelum perang dimulai, Israel meningkatkan serangan dari udara dan darat. Mereka memperingatkan bahwa Hamas sedang berusaha membangun kembali daerah tersebut.
Israel mengirim pasukan ke Lebanon selatan minggu lalu, dan mengatakan bahwa mereka tidak memiliki pilihan lain karena upaya-upaya diplomatik dari AS, Prancis, dan negara-negara lain untuk menghentikan rudal-rudal Hizbullah dan serangan-serangan pesawat tak berawak telah gagal.
Pasukan Israel beroperasi di desa-desa Lebanon yang dekat dengan perbatasan, dan militer mengatakan mereka telah menghancurkan ribuan senjata dan fasilitas Hizbullah. Lebih dari 1.500 orang telah terbunuh oleh serangan udara Israel dalam beberapa minggu terakhir dan sekitar satu juta orang telah mengungsi, menurut para pejabat Lebanon.
Pemerintah Netanyahu telah menolak seruan gencatan senjata dengan Hizbullah, yang terus menembakkan senjata ke Israel. Kampanyenya merupakan bagian dari rencana untuk memastikan puluhan ribu warga Israel yang mengungsi dapat kembali ke rumah mereka di bagian utara.
(bbn)
