Senada dengan pendapatan TOTL yang meningkat, beban pokok penjualan juga naik 2,6% menjadi Rp531,5 miliar, dengan raihan laba kotor Rp87,34 miliar.
Menariknya, terdapat peningkatan pada angka pendapatan lain-lain sebesar Rp32,2 miliar. Pos pendapatan ini naik 31% secara tahunan. Dalam operasional bisnisnya, TOTL mencatatkan beban umum dan administrasi sebesar Rp40,5 miliar dan beban lain-lain sebesar Rp38,5 miliar. Alhasil, laba sebelum pajak tumbuh 13,5% ke posisi Rp31,2 miliar.
Dengan demikian laba per saham dasar atau Earnings per Share (EPS) TOTL pada kuartal I-2023 mencapai Rp8,70/saham. Angka ini naik dibandingkan dengan EPS pada kuartal I-2022 yang tercatat Rp8,01/saham.
Aset TOTL tercatat Rp3 triliun, naik 2,5% dari periode sebelumnya. Adapun aset kontrak kepada pihak ketiga terapresiasi 13% menjadi Rp310 miliar. Ekuitas naik 2,4% menjadi Rp1,2 triliun. Liabilitas TOTL pada kuartal I-2023 mencapai Rp1,8 triliun.
Sekadar informasi, TOTL saat ini memiliki kerja sama pada sejumlah pihak berelasi. Salah satunya ventura bersama dengan KSO Total-BBSI Proyek Convention Theatre Sky City, KSO Total-BBS Proyek Pondok Indah Mall 3 dan Office Tower, KSO Total-YCIH Proyek The Haven Bintan, dan ventura bersama KSO Total-Shimizu Palm Court Service Apartment Project.
Pemegang Saham Pengendali Total Bangun adalah PT Total Inti Persada dengan kepemilikan mencapai 1,92 miliar saham, atau sama dengan 56,5% dari modal ditempatkan dan disetor penuh. Selanjutnya Ir. Djadjang Tanuwidjaja, Msc dengan sejumlah 306,8 juta saham (9%), Pinarto Sutanto sejumlah 62,2 juta saham (1,83%). Sementara itu, untuk publik sebesar 1,11 miliar saham (32,67%).
(fad/frg)