Logo Bloomberg Technoz

RI Diramal Kecanduan Impor Gas pada 2030, Ini Tanggapan ESDM

Dovana Hasiana
07 October 2024 12:20

Sebuah kapal LNG berangkat dari fasilitas pelabuhan Rio Tinto Group di Karratha, Australia Barat./Bloomberg-Carla Gottgens
Sebuah kapal LNG berangkat dari fasilitas pelabuhan Rio Tinto Group di Karratha, Australia Barat./Bloomberg-Carla Gottgens

Bloomberg Technoz, Jakarta – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengatakan, berdasarkan data perkiraan pasokan dan permintaan gas bumi nasional yang sedang disusun saat ini, pasokan gas bumi secara umum diestimasikan dapat memenuhi kebutuhan nasional.

Namun, Direktur Pembinaan Program Migas Kementerian ESDM Mirza Mahendra menggarisbawahi prakiraan tersebut bisa terwujud apabila rencana proyek-proyek hulu minyak dan gas bumi a.l. Wilayah Kerja (WK) Gebang, Sakakemang, proyek Indonesia Deepwater Development (IDD), Kasuri dan Masela, termasuk potensi tambahan pasokan dari penemuan gas di Andaman, dapat onstream sesuai rencana.

“Kementerian ESDM terus mendorong upaya meningkatkan produksi gas nasional dan upaya pembangunan infrastruktur gas bumi,” ujar Mirza kepada Bloomberg Technoz, dikutip Senin (7/10/2024).

Hal tersebut dilakukan melalui skema pembiayaan anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) atau pembiayaan Badan Usaha untuk mendukung komersialisasi gas bumi dari hulu sampai dengan konsumen akhir.

Proyeksi produksi tahunan LNG Indonesia./dok. BMI

Sekadar catatan, pengelolaan WK Gebang diberikan kepada PT EMP setelah PT Pertamina sebagai mitra dalam mengelola blok tersebut tidak menyatakan minat untuk meneruskan pengelolaan WK Gebang. Adapun, hasil gas dari WK tersebut adalah 64,05 miliar kaki kubik standar (bscf).