Logo Bloomberg Technoz

Protes terhadap operasi militer Israel di Gaza juga berlangsung di berbagai kota besar di seluruh dunia. Di Filipina, puluhan aktivis sayap kiri berdemonstrasi di dekat Kedutaan Besar Amerika Serikat di Manila. Sementara itu, di Cape Town, Afrika Selatan, ratusan orang berunjuk rasa menuju parlemen dengan teriakan, "Israel adalah negara rasis!" dan "Kita semua orang Palestina!"

Di Jakarta, lebih dari 1.000 pengunjuk rasa pro-Palestina berkumpul di luar Kedutaan Besar AS pada Minggu (6/10/2024) untuk mendesak Washington, yang merupakan sekutu utama militer Israel, agar menghentikan pengiriman senjata. Di London, sekitar 40.000 demonstran pro-Palestina memadati pusat kota pada Sabtu (5/10/2024), menjadikannya salah satu demonstrasi terbesar dalam setahun terakhir. Di Dublin, ratusan orang turun ke jalan dengan meneriakkan, "Gencatan senjata sekarang!"

Ribuan orang juga berunjuk rasa di berbagai kota Prancis, termasuk Paris dan Lyon, untuk menunjukkan solidaritas terhadap Palestina. Di Madrid, sekitar 5.000 orang ikut serta dalam aksi dengan papan bertuliskan pesan-pesan seperti "Boikot Israel!" Di Washington, lebih dari 1.000 pengunjuk rasa berkumpul di luar Gedung Putih, menuntut AS menghentikan pemberian senjata dan bantuan kepada Israel. Dalam aksi tersebut, seorang pria berusaha membakar dirinya sendiri, yang menyebabkan ia mengalami luka bakar sebelum pemadam api memadamkan api yang menghanguskan lengan kirinya.

Ilustrasi demonstrasi bela Palestina. (Fotografer: Stephanie Keith/Bloomberg)

Di tengah protes dan seruan gencatan senjata, Israel melanjutkan bombardirannya ke Gaza pada Minggu (06/10/2024), yang dianggap sebagai serangan terbesar dalam beberapa bulan terakhir. Kementerian Kesehatan Gaza melaporkan 26 orang tewas setelah dua serangan di Deir al-Balah, yang menargetkan bekas sekolah dan masjid yang kini menjadi tempat penampungan bagi pengungsi. Militer Israel menyatakan bahwa bangunan tersebut digunakan sebagai pusat komando Hamas, yang diletakkan dalam infrastruktur sipil.

Di Gaza utara, pasukan darat melaksanakan operasi di Jabaliya setelah perintah evakuasi yang dianggap sebagai yang terbesar sejak awal perang. Selebaran yang memerintahkan evakuasi dijatuhkan dari udara, dan IDF mengumumkan pembukaan dua rute evakuasi utama menuju area kemanusiaan di Al-Mawasi.

Sementara itu, Israel juga melancarkan "serangan yang ditargetkan" di Beirut, Lebanon, dengan fokus pada fasilitas penyimpanan senjata Hizbullah. Ratusan ribu warga Lebanon telah mengungsi dari rumah mereka di selatan Lebanon sejak serangan dimulai, dengan jumlah pengungsi semakin meningkat dalam beberapa minggu terakhir.

Saat ini, kekhawatiran internasional terbesar adalah kemungkinan pembalasan Israel terhadap Iran, yang baru-baru ini menyerang Israel dengan rentetan 200 rudal balistik. Eskalasi ini memicu kekhawatiran akan potensi meluasnya konflik menjadi perang regional di Timur Tengah.

(del)

No more pages