Sementara tingkat pengangguran turun dari 4,2% pada Agustus menjadi 4,1% bulan lalu.
Perkembangan ini membuat pasar tidak yakin bahwa bank sentral Federal Reserve akan agresif dalam menurunkan suku bunga acuan. Sebab, ternyata pasar tenaga kerja masih kuat.
Mengutip CME FedWatch, probabilitas pemangkasan Federal Funds Rate sebesar 25 basis poin (bps) menjadi 4,5-4,75% pada November mencapai 94,9%. Sementara kemungkinan pemotongan 50 bps ke 4,25-4,5% praktis tidak ada alias 0%.
Bahkan ada peluang The Fed mempertahankan suku bunga di 4,75-5%. Kemungkinannya adalah 5,1%.
Emas adalah aset yang tidak memberikan imbal hasil (non-yielding asset). Memegang emas akan lebih menguntungkan saat suku bunga turun karena itu menurunkan opportunity cost.
Analisis Teknikal
Secara teknikal dengan perspektif harian (daily time frame), emas masih bertahan di zona bullish. Terlihat dari Relative Strength Index (RSI) yang sebesar 65,09. RSI di atas 50 menandakan suatu aset sedang dalam posisi bullish.
Sementara indikator Stochastic RSI sudah menyentuh angka 0. Sudah paling rendah, amat jenuh jual (oversold).
Oleh karena itu, ruang kenaikan harga emas menjadi terbuka. Namun, ruang itu sepertinya sangat terbatas.
Harga emas sudah berada di pivot point US$ 2.650/troy ons. Dari sini, target resisten terdekat adalah US$ 2.963/troy ons yang merupakan Moving Average (MA) 5. Target selanjutnya ada di US$ 2.655/troy ons yang menjadi MA-10.
Sementara titik support yang akan diuji adalah US$ 2.620/troy ons yang merupakan MA-20.
(aji)