Meski informasinya belum jelas dan masih menjadi perdebatan, para pejabat AS mengatakan hubungan Rusia-China sekarang sangat dekat dan dukungan dari China kepada Rusia lebih dari sebelumnya.
Strategi AS atas Ukraina selama ini sebagian bertumpu pada mengisolasi pemerintahan Presiden Vladimir Putin, menghentikan ekonominya, dan menghambat upaya perang. Meningkatnya dukungan dari China dapat melemahkan strategi tersebut secara signifikan.
Menteri Keuangan AS Janet Yellen telah bertemu dengan Wakil Perdana Menteri China Liu He pekan lalu dan setelahnya, Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken akan mengunjungi Beijing pada Februari.
Dari segi perdagangan impor China dari Rusia telah tumbuh hampir 50% dari tahun sebelumnya di tahun 2022, sementara ekspor naik 13%.
China memiliki ribuan badan usaha milik negara. Semuanya tunduk pada pengaruh Partai Komunis, meskipun detail operasi mereka tidak selalu dipantau secara detail.
Pada Juli Blinken telah menyinggung soal keberpihakan China ke Rusia. “Sekarang, yang Anda dengar adalah Beijing mengklaim dirinya netral,” kata Blinken saat itu.
“Cukup sulit untuk bersikap netral dalam hal ini. Ada agresor yang jelas. Ada korban yang jelas,” lanjutnya.
(ggq)