Logo Bloomberg Technoz

Sementara tingkat pengangguran turun dari 4,2% pada Agustus menjadi 4,1% bulan lalu.

Perkembangan ini membuat pasar tidak yakin bahwa bank sentral Federal Reserve akan agresif dalam menurunkan suku bunga acuan. Sebab, ternyata pasar tenaga kerja masih kuat.

Mengutip CME FedWatch, probabilitas pemangkasan Federal Funds Rate sebesar 25 basis poin (bps) menjadi 4,5-4,75% pada November mencapai 93,4%. Sementara kemungkinan pemotongan 50 bps ke 4,25-4,5% praktis tidak ada alias 0%.

Bahkan ada peluang The Fed mempertahankan suku bunga di 4,75-5%. Kemungkinannya adalah 6,6%.

Emas adalah aset yang tidak memberikan imbal hasil (non-yielding asset). Memegang emas akan lebih menguntungkan saat suku bunga turun karena itu menurunkan opportunity cost.

Emas batangan.

Analisis Teknikal

Bagaimana perkiraan harga emas untuk minggu depan? Apakah bisa bangkit atau malah makin terpuruk?

Secara teknikal dengan perspektif mingguan (weekly time frame), emas masih bertahan di zona bullish. Terbukti dengan Relative Strength Index (RSI) yang sebesar 77,53.

RSI di atas 50 mengindikasikan suatu aset sedang dalam posisi bullish. Namun investor harus tetap waspada, karena RSI di atas 70 juga menjadi sinyal jenuh beli (overbought).

Kondisi overbought makin terlihat dengan indikator Stochastic RSI yang sudah mencapai 94,88. Jauh di atas 80, yang berarti sudah overbought.

Saat ini harga emas sudah menyentuh pivot point di US$ 2.652/troy ons. Dari sini, target support terdekat ada di US$ 2,.636/troy ons. Jika tertembus, maka US$ 2.625/troy ons bisa menjadi target selanjutnya.

Adapun target resisten terdekat adalah US$ 2.665/troy ons. Penembusan di titik ini berpotensi membawa harga emas naik lagi ke arah US$ 2.680/troy ons.

(aji/wep)

No more pages