Saat harga gas dan minyak makin mahal, maka keuntungan untuk kembali beralih ke batu bara akan meningkat, terutama untuk kebutuhan pembangkit listrik.
Analisis Teknikal
Bagaimanakah proyeksi harga batu bara untuk pekan ini? Apakah bisa melonjak lagi atau malah terkoreksi?
Secara teknikal dengan perspektif mingguan (weekly time frame), batu bara masih bertengger di zona bullish. Tercermin dari Relative Strength Index (RSI) yang sebesar 60,25. RSI di atas 50 menunjukkan suatu aset sedang dalam posisi bullish.
Namun, waspadai indikator Stochastic RSI yang sudah berada di 92,2. Cukup jauh di atas 80, yang berarti tergolong jenuh beli (overbought).
Oleh karena itu, ada kemungkinan harga batu bara akan menjalani koreksi. Sepertinya harga komoditas ini akan menguji target support di US$ 143/ton yang menjadi Moving Average (MA) 10. Jika tertembus, maka US$ 141/ton bisa menjadi target berikutnya.
Sedangkan target resisten terdekat adalah US$ 174/ton. Penembusan di titik ini akan membawa harga batu bara melesat menuju US$ 203/ton yang sekaligus merupakan resisten terjauh atau target paling optimistis.
(aji)