Kecemasan yang terjadi membayangi sentimen Bullish yang memicu reli tajam harga minyak dunia mengangkat West Texas Intermediate (WTI) naik di atas US$74,37 per barel. Melesat 6,50% dari pembukaan perdagangan sejak Rabu kemarin, berdasarkan data Bloomberg siang ini pukul 16.00 WIB.
Sementara, minyak jenis Brent ada di US$78,32 per barel. Terbang 6,47% secara point-to-point.
Kenaikan harga ini membawa angin segar kepada saham energi, terutama saham migas yang bergerak di bisnis minyak mentah. Utamanya bagi mereka yang sahamnya tercatat di Bursa Efek Indonesia. Baik itu secara jangka pendek atau jangka panjang secara kuartalan, nantinya akan ikut meningkatkan laju pendapatan Perusahaan emiten minyak.
Harga Saham Emiten Migas
Paling tinggi, saham minyak dan gas PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG) mengalami lonjakan harga saham mencapai 6,19% ke harga Rp240/saham, dengan harga tertinggi pada pagi hari mencapai Rp246/saham.
ENRG merupakan emiten minyak dan gas dari Grup Bakrie. Adapun pada 2023 ENRG mencatatkan peningkatan produksi minyak, dengan berhasil memproduksi mencapai 5.700 barel minyak per hari.
PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) melesat 3,65% ke level Rp1.420/saham, dengan pencapaian harga tertinggi mencapai Rp1.460/saham.
Menariknya, di sepanjang 2023 Medco Energi berhasil mencatatkan proporsi pendapatan mencapai lebih dari 72,4% dari bisnis minyak dan gas, diikuti oleh pendapatan dari perdagangan dengan angka 14,8%.
Saham minyak PT Elnusa Tbk (ELSA) juga meningkat 3,24% pada perdagangan pagi hari, menyusul harga minyak dunia yang melesat.
Posisi saat ini ELSA ditutup di harga potensial Rp510/saham, dan diperdagangkan pada harga Rp505–Rp520/saham. Emiten ELSA bergerak pada minyak dan gas, dan merupakan anak usaha dari Pertamina Hulu Energi, yang tergabung dalam Subholding Upstream Pertamina.
Senada, saham PT Pertamina Gas Negara Tbk (PGAS) meninggi 2,74%, PT Apexindo Pratama Duta Tbk (APEX) menguat 2,55%, dan PT Radiant Utama Interinsco Tbk (RUIS) melesat 1,64%.
Menyusul rekannya, PT Astrindo Nusantara Infrastruktur Tbk (BIPI) menguat 1,54% ke harga Rp66/saham. Astrindo Nusantara bergerak di bidang eksplorasi dan produksi minyak dan gas, termasuk bisnis pada pelabuhan, jasa perdagangan, dan pertambangan.
Kenaikan harga saham juga terjadi pada saham PT AKR Corporindo Tbk (AKRA). Laju gerak saham AKRA menguat 1,25% ke harga Rp1.615/saham.
AKRA merupakan Perusahaan yang bergerak dalam bidang distribusi produk minyak bumi kepada pelanggan industri seperti Perusahaan pertambangan, pembangkit listrik, perkebunan komersial.
Analis RHB Sekuritas Michael Setjoadi mengatakan, saat ini merupakan momen yang tepat untuk memanfaatkan situasi. IHSG sedang dalam tren turun, di sisi lain harga komoditas migas sedang naik.
“Fokus pada komoditas seperti logam dan minyak, yang berpeluang memperoleh gain dari tingginya harga minyak seiring dengan tensi geopolitik dan stimulus ekonomi China,” jelas Michael baru-baru ini.
Faktor-faktor ini berpotensi meningkatkan permintaan di sektor-sektor tersebut.
Analis RHB Sekuritas Michael Setjoadi
RHB Sekuritas juga tetap mempertahankan perkiraan harga minyak mentah Brent di kisaran US$82–80/barel untuk tahun 2024–2025.
Namun, jika pembalasan oleh Israel agresif dan bertahan lebih lama, harga minyak berpotensi melonjak lebih tinggi.
“Kami melihat risiko kenaikan harga minyak mentah Brent bisa mencapai US$100/barel lagi jika ketegangan meningkat,” terang RHB dalam riset Escalating Middle East Tension.
Mencermati sentimen tersebut saham-saham pilihan yang menarik dicermati ialah saham MEDC, ELSA, dan ENRG.
(fad/aji)