“Terkait dengan dampaknya terhadap APBN, karena ini sudah menjelang akhir tahun untuk 2024 relatif cukup aman,” tutur Febrio.
“Dan juga harga komoditasnya juga sudah mulai lebih rendah dibandingkan pertengahan tahun kemarin,” lanjutnya.
Pada pemberitaan sebelumnya, Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) Juda Agung mengaku tengah mewaspadai dampak konflik yang terjadi antara Iran-Israel terhadap perekonomian Indonesia.
Juda mengatakan akan terus mencermati dan mengelola risiko yang dapat timbul akibat konflik tersebut, utamanya terhadap harga minyak dan rantai pasok global.
“Dinamika ekonomi dan keuangan global dapat berkembang begitu cepat, termasuk risiko geopolitik yang kita saksikan dalam hari-hari ini di Timur Tengah yang tentu saja memiliki implikasi pada ekonomi,” tutur Juda dalam Peluncuran Aplikasi Kalkulator Hijau dan Buku Kajian Stabilitas Keuangan (KSK) di Kantor Pusat BI, Rabu (2/10/2024).
Untuk diketahui, Iran menembakkan 200 rudal balistik ke Israel sebagai aksi serangan balasan. Presiden Israel Benjamin Netanyahu menyebut aksi Iran sebagai 'kesalahan besar' dan ia bersumpah akan membuat Iran membayarnya.
Sekutu utama Israel, Amerika Serikat (AS), aktif menyiapkan persiapan untuk membela Israel, seperti dilaporkan sebelumnya
"Iran melakukan kesalahan besar malam ini, dan mereka akan membayarnya," kata Netanyahu pada pembukaan rapat kabinet keamanannya dilansir oleh Bloomberg. "Rezim di Iran tidak memahami tekad kami untuk mempertahankan diri dan tekad kami untuk membalas musuh-musuh kami."
(azr/lav)