Logo Bloomberg Technoz

"Penduduk usia produktifnya kan besar, tapi sisi permintaan lemah. Ada apa?" tanya Bhima.

Jadi, dia menegaskan bahwa deflasi ini bukan kesuksesan dalam mengendalikan inflasi dari sisi pasokan, melainkan tanda masyarakat sedang menahan belanja.

"Bahkan bukan lagi tahan belanja, tapi uang yang mau dibelanjakan masyarakat sudah berkurang porsinya," papar Bhima.

Menurut dia, masyarakat kelas menengah rentan sulit cari pekerjaan, sementara masyarakat kelas menengah atas menahan belanja karena khawatir situasi ekonomi memburuk.

Sri Mulyani melanjutkan, saat ini banyak persepsi daya beli menurun akibat terdapat studi yang menunjukkan terdapat penurunan kelompok masyarakat kelas menengah. 

Merespons ini, ia tak menampik terdapat penurunan kelas menengah ke kelompok menengah rentan, tapi ada sebagian kelompok miskin yang justru naik kelas masuk ke kelompok menuju kelas menengah atau aspiring middle class.

Dalam kaitan itu, biasanya penurunan kelas terjadi akibat inflasi yang tinggi. Inflasi yang tinggi ini biasanya membuat garis kemiskinan naik dan menyebabkan sebagian kelompok masyarakat mengalami penurunan daya beli.

“Jadi kita melihat sekali lagi konsisten [ada yang turun kelas dan naik kelas]. Namun kita tetap mendengar ya dalam hal ini, utamanya terjadinya PHK di satu tempat, tapi di sisi lain ada penciptaan lapangan kerja,” terangnya.

Bendahara Negara menyatakan, terdapat penciptaan lapangan kerja 11 juta lebih dalam tiga tahun terakhir , tapi hal ini harus dihadapi dengan peningkatan pemutusan hak kerja (PHK).

“Jadi ini semuanya kan harus dilihat secara keseluruhan. Kita melihat sebetulnya dalam ekonomi yang terjadi transformasi,” ungkapnya.

Terkait penciptaan lapangan kerja, Menkeu menyebut penanaman modal asing (PMA) saat ini banyak menyasar industri hilirisasi yang penciptaan lapangan kerjanya berbeda dengan industri padat karya seperti alas kaki, tekstil, garmen, yang dulu menjadi area penciptaan lapangan kerja.

Menkeu juga menyatakan pesatnya perkembangan industri digital juga membuka kesempatan kerja baru untuk masyarakat. Beberapa perkembangan itu, menurutnya menyebabkan terdapat perubahan dalam perekonomian RI.

“Entah itu adalah karena teknologi, entah karena perubahan dari struktur ekonominya. Kita akan terus memperhatikan agar masyarakat yang paling rentan mendapatkan dukungan,” pungkasnya.

Deflasi Akibat Daya Minim Bisa Berujung Resesi

Pada kesempatan berbeda, Bhima Yudhistira mengatakan, jika pemerintah tak segera mengatasi fenomena deflasi beruntun yang terjadi tahun ini, maka dikhawatirkan dapat berujung pada resesi ekonomi. 

Hal itu disampaikan menanggapi laporan Badan Pusat Statistik (BPS) terkait deflasi sebesar 0,12% yang terjadi pada September dibandingkan bulan sebelumnya (month-to-month/mtm). Ini merupakan deflasi kelima secara berturut-turut dalam tahun ini.

"Gejolak ini jika tidak dicegah dapat berujung pada resesi ekonomi," ujar Bhima kepada Bloomberg Technoz, Rabu (2/10/2024).

Jika deflasi berlanjut, kata dia, maka pelaku usaha akan merevisi rencana bisnis mereka. Ini khususnya para pelaku usaha sektor makanan minuman, tekstil pakaian jadi, alas kaki hingga properti.

Sektor riil yang melesu tergambar dari indeks PMI manufaktur yang berada di bawah angka 50 atau sedang menurunkan pembelian bahan baku.

Pada pemberitaan sebelumnya, deflasi bulanan yang berlanjut pada September, telah membawa inflasi tahunan RI ke level 1,84%, inflasi terendah sejak Desember 2021 yaitu ketika perekonomian masih terbekap kelesuan akibat krisis Pandemi Covid-19.

Meski kisaran inflasi masih berada di rentang target BI tahun ini yaitu 1,5%-3,5%, namun level tersebut sudah jauh di bawah titik tengah.

Persoalannya, inflasi rendah -apalagi deflasi- tak selalu menjadi kabar baik bagi perekonomian. Inflasi rendah tak melulu merupakan cermin keberhasilan pengendalian harga.

Inflasi yang rendah memang bisa menjaga daya beli masyarakat. Namun, apabila selisih antara bertambahnya kesejahteraan pertumbuhan ekonomi lebih kecil dibandingkan berkurangnya daya beli akibat inflasi, maka bisa dipastikan secara agregat, tingkat kesejahteraan masyarakat berkurang.

(azr/lav)

No more pages