Logo Bloomberg Technoz

Vietnam telah memprotes insiden ini ke Kedutaan Besar China di Hanoi. Kementerian Luar Negeri menuntut "China menghormati sepenuhnya kedaulatan Vietnam di wilayah kepulauan Pacarcel, segera melakukan penyelidikan dan memberi tahu Vietnam tentang hasil penyelidikan itu, dan tidak mengulangi perilaku itu lagi."

Kementerian Luar Negeri China mengatakan pada Kamis (3/10/2024) bahwa kapal-kapal Vietnam mengambil ikan "secara ilegal" di kepulaian Paracel tanpa izin dari Pemerintah China. Pihak berwenang China pun mengambil langkah untuk menghalau mereka. 

"Operasi di lokasi dilakukan secara profesional dan terukur, dan tidak ada luka-luka yang ditemukan," kata Kementerian Luar Negeri China menjawab pertanyaan Bloomberg News. "China tidak menerima langkah yang disebut 'protes' Vietnam itu dan dengan tegas menolaknya."

Amerika Serikat pun ikut mengomentari insiden ini dengan mengatakan sangat prihatin atas laporan-laporan "perilaku berbahaya" oleh kapal-kapal penegak hukum China terhadap kapal nelayan Vietnam. 

Dalam beberapa tahun terakhir, China mengeluarkan serangkaian peraturan yang bertujuan menegakkan klaim kepemilikannya di Laut China Selatan. Langkah-langkah itu antara lain menerapkan peraturan patroli maritim baru awal tahun ini yang mengizinkan penahanan kapal-kapal asing dan orang asing yang diduga memasuki perairan yang diakui sepihak sebagai milik China tanpa izin. 

"Hal ini menandakan bahwa peraturan yang dibuat belakangan ini sekarang sudah diterapkan," kata Carl Thayer, guru besar dari Universitas New South Wales Australia. Dia membandingkan insiden ini dengan insiden tabrakan yang melibatkan kapal-kapal pembawa pasokan milik Filipina di wilayah lain Laut China Selatan. 

"Negara-negara lain harus mencatat hal ini," kata Thayer. 

Harian Tien Phong Vietnam melaporkan bahwa para pelaku penyerangan dituduh menyita sekitar empat ton hasil laut dan menghancurkan serta mengambil peralatan dari kapal Vietnam. Disebutkan kerugian atas insiden ini diperkirakan mencapai US$20 ribu. 

Vietnam dan FIlipina pada Agustus lalu menandatangani dua Letter of Intent (LOI), seperti bantuan kemanusiaan di laut, sementara kesepakatan keamanan yang lebih lengkap dijadwalkan selesai disusun tahun ini juga. 

Pada Juni, Vietnam menawarkan Filipina untuk melakukan pembicaraan terkait saling klaim wilayah di Laut China Selatan di saat Manila mengecam bentrokan dengan kekerasan dengan kapal-kapal China yang semakin sering terjadi di wilayah perairan yang diperebutkan itu.

(bbn)

No more pages