Logo Bloomberg Technoz

Andrew Atkinson - Bloomberg News

Bloomberg - Standard & Poor’s merevisi outlook peringkat utang (rating) Inggris menjadi stabil dari negatif. Risiko utang jangka pendek disebut berkurang.

Rating utang Inggris masih berada di AAA.

Ekspektasi terhadap anggaran negara membaik dalam beberapa bulan terakhir. Meski biaya utang melejit dan pemerintah menyalurkan miliaran poundsterling subsidi untuk mengatasi krisis energi, tetapi data yang dirilis pekan depan sepertinya akan menunjukkan defisit fiskal yang di bawah perkiraan.

Defisit anggaran Inggris sempat mencapai rekor tertinggi usai Perang Dunia II pada saat pandemi, mencapai 15% dari Produk Domestik Bruto (PDB). Rasio utang terhadap PDB mendekati 100%, ketiga tertinggi sejak awal 1960-an.

“Kami memperkirakan ekonomi Inggris akan terkontraksi (tumbuh negatif) moderat tahun ini. Namun kami meyakini risiko jangka pendek sudah menurun. Keputusan pemerintah untuk menghapus sebagian besar belanja dalam anggaran 2022 meningkatkan outlook anggaran,” sebut keterangan resmi S&P.

Namun, prospek pertumbuhan ekonomi jangka menengah masih di bawah rerata historis, lanjut S&P.

Penerimaan pajak lebih kuat dari ekspektasi dan para ekonomi optimismis Inggris bisa terhindar dari resesi tahun ini.

Perkembangan ini membuat pemerintahan Perdana Menteri Rishi Sunak punya peluang pada Pemilu 2025. Partai Konservatif saat ini lebih dari 10% di bawah perolehan suara Partai Buruh dalam jajak pendapat terkini.

(bbn)

No more pages