Logo Bloomberg Technoz

Seperti yang diwartakan Bloomberg News, Israel mengatakan telah mengebom lebih dari selusin target Hizbullah di Beirut pada Kamis.

Seruan-seruan ini menyoroti bagaimana dinamika telah bergeser sejak April, ketika Israel membalas serangan rudal Iran yang lebih kecil dengan serangan terbatas terhadap pangkalan udara yang tidak menimbulkan banyak kerusakan. 

Opsi-opsi lain termasuk menargetkan infrastruktur minyak atau pangkalan militer anggota OPEC. Skenario yang paling ekstrem adalah serangan terhadap fasilitas nuklirnya.

Di tengah semua ketidakpastian geopolitik, para investor mencari sinyal lebih lanjut mengenai kesehatan ekonomi AS, menurut data Departemen Tenaga Kerja yang dirilis Kamis, Klaim awal meningkat sebanyak 6.000 menjadi 225.000 untuk pekan 28 September, sedikit di atas perkiraan median dari survei Bloomberg yang memperkirakan 221.000 Klaim.

Rata-rata Klaim empat minggu, yang memberikan gambaran lebih stabil dan mengurangi fluktuasi mingguan, turun menjadi 224.250. Angka ini merupakan yang terendah sejak awal Juni. Klaim berkelanjutan, yang menunjukkan jumlah orang yang masih menerima tunjangan, tetap berada di 1,83 juta.

Klaim pengangguran AS. (Sumber: Bloomberg)

Meskipun perekrutan tenaga kerja melambat dan angka pengangguran meningkat tahun ini, Klaim pengangguran tetap rendah. Hal ini menunjukkan banyak Perusahaan masih mempertahankan tenaga kerja mereka.

Yang terbaru, Aktivitas Jasa AS Institute for Supply Management (ISM) meninggi 3,4 poin menjadi 54,9 pada September. Angka di atas 50 mengindikasikan ekspansi, dan angka terbaru melebihi semua proyeksi dalam survei Bloomberg terhadap para ekonom.

“Di tengah belanja konsumen yang kuat, sektor jasa yang besar terus menambah tulang punggung ekspansi, kemungkinan akan membebani penurunan suku bunga seperempat poin yang lebih kecil dari The Fed pada November,” kata Sal Guatieri, Ekonom Senior di BMO Capital Market, dilansir oleh Bloomberg.

Dengan data-data itu, para trader mengurangi ekspektasi akan pemangkasan Fed Fund Rate sebesar 50 bps pada November nanti. Sedang probabilitas penurunan 25 bps meningkat.

Tim Research Phillip Sekuritas memaparkan, Bursa Berjangka melihat peluang 36% bahwa Bank Sentral AS (Federal Reserve/The Fed) akan memangkas suku bunga sebesar 50 bps pada November, turun tajam dari 60% peluang minggu lalu. 

Federal Funds Rate (FFR) juga diperkirakan hanya akan dipangkas sebesar 70 bps hingga akhir tahun ini,” mengutip riset harian Tim Research Phillip Sekuritas.

Para trader saat ini berfokus pada laporan pekerjaan bulanan AS yang akan dirilis pada hari Jumat malam nanti waktu Indonesia, dengan perkiraan pasar tenaga kerja mendingin secara bertahap daripada proyeksi sebelumnya.

Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana memaparkan, IHSG terkoreksi 0,26% ke 7.543 dan masih didominasi oleh volume penjualan, namun koreksinya kembali tertahan oleh MA-60. 

“Kami perkirakan, posisi IHSG saat ini sedang berada pada bagian dari wave (c) dari wave [ii] atau wave 4 dari wave (3) pada skenario merah, sehingga IHSG masih akan rawan melanjutkan koreksinya untuk menguji area 7.454 atau worst case-nya ke 7.347,” papar Herditya dalam risetnya pada Jumat (4/10/2024).

Bersamaan dengan risetnya, Herditya memberikan rekomendasi saham hari ini, ACES, BRIS, PGAS, dan UNIQ.

Analis Phintraco Sekuritas memaparkan, masih dari eksternal, pasar mencermati perkembangan situasi geopolitik di Timur Tengah. Pasalnya, rumor mengenai potensi aksi balasan Israel dengan melakukan serangan pada fasilitas produksi minyak Iran menguat.

“IHSG diperkirakan kembali fluktuatif di kisaran pivot 7.550 di Jumat (4/10). Secara teknikal, MACD masih membentuk pelebaran negative slope. Akan tetapi, Stochastic RSI mulai berbalik naik dari oversold area. Pergerakan tersebut menunjukan indikasi fase konsolidasi IHSG,” mengutip riset Phintraco.

Melihat hal tersebut, Phintraco memberikan rangkuman rekomendasi saham hari ini meliputi PNLF, ASII, AUTO, MAPI, dan CTRA.

(fad/wep)

No more pages