Secara terperinci, ketiga proyek itu yakni Lahendong Unit 5 & 6 PT Pertamina Geothermal Energy Tbk, Pembangkit Listrik Baru Berbahan Bakar Gas Bumi PLTGU Blok 3 PJB Muara Karang milik PLN, dan Pembangkit Listrik Tenaga Air Minihidro (PLTM) Gunung Wugul.
Bursa Karbon merupakan perdagangan bursa yang diluncurkan oleh BEI sebagai bentuk dukungan dalam pencapaian target NDC (Nationally Determined Contribution) Indonesia, yang diluncurkan pertama kali pada 26 September tahun lalu.
Pada saat itu, Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengatakan, nilai kredit karbon yang bisa dijual bahkan bisa mencapai Rp3.000 triliun.
"Nilainya bisa Rp3.000 triliun, atau bahkan lebih," ujar Jokowi dalam kegiatan peresmian Bursa Karbon Indonesia di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Nilai itu memperhitungkan besarnya unit karbon yang bisa dijual untuk menjadi kredit karbon. "Dalam catatan saya, ada 1 giga ton CO2 potensi kredit karbon yang bisa ditangkap," imbuh Jokowi.
(ibn/frg)