Penutupan bursa saham selama dua hari ini adalah yang ketiga kalinya sejak 2016, menyusul penutupan akibat Topan Gaemi pada bulan Juli lalu. Beberapa perusahaan Taiwan melaporkan bahwa distribusi dividen tunai kemungkinan tertunda akibat penutupan kantor.

Risiko banjir dan tanah longsor membuat sekitar 10.000 orang dievakuasi, dengan laporan adanya 123 korban luka, dua orang hilang, dan dua lainnya tewas hingga Kamis (03/10/2024) pagi. Beberapa layanan kereta berkecepatan tinggi juga ditangguhkan.

Ada ketidakpastian mengenai pergerakan badai selanjutnya. Otoritas Taiwan memperkirakan Krathon akan bergerak perlahan ke utara dan melemah menjadi depresi tropis. Namun, biro cuaca Jepang memperkirakan badai dapat kembali ke Laut China Selatan, sementara Pusat Peringatan Topan Gabungan Angkatan Laut AS memprediksi badai akan berbelok ke barat menuju Selat Taiwan dan Hong Kong.

(bbn)