Logo Bloomberg Technoz

EUDR Bisa Ditunda Setahun, Ekspor CPO ke Eropa Tetap Sulit Naik

Pramesti Regita Cindy
03 October 2024 16:00

Produksi minyak kelapa sawit./Bloomberg-Ferley Ospina
Produksi minyak kelapa sawit./Bloomberg-Ferley Ospina

Bloomberg Technoz, Jakarta Usulan Uni Eropa (UE) untuk menunda European Union on Deforestation-free Regulation (EUDR) atau UU Antideforestasi selama setahun, dari seharusnya akhir 2024 dinilai membawa angin segar.

Meski nampak menjadi angin segar bagi pelaku industri kelapa sawit Indonesia, nyatanya penundaan EUDR tersebut tidak akan banyak membantu mengatrol ekspor minyak kelapa sawit atau crude palm oil (CPO) dan produk turunannya ke pasar Eropa.

Pasalnya, menurut catatan Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki), total ekspor CPO dan produk turunannya mengalami penurunan menjadi 2,24 juta ton pada Juli 2024 dari 3,38 juta ton bulan sebelumnya, atau turun sebesar 1,14 juta ton, setelah naik pada sebelumnya dengan 1,42 juta ton.

Di samping itu, harga minyak nabati dunia, khususnya minyak kedelai atau soybean oil, makin kompetitif sehingga menggerus permintaan terhadap minyak sawit.

"[Penurunan ekspor sawit] lebih karena supply minyak nabati lain seperti bunga matahari, soybean, rapeseed bagus dan harga minyak sawit lebih mahal ini mereka mengurangi pembelian minyak sawit," jelas Ketua Umum Gapki Eddy Martono ketika dihubungi, Kamis (3/10/2024).