Sulit Gaet Investor, Hilirisasi Batu Bara RI Dinilai Tak Ekonomis
Dovana Hasiana
03 October 2024 17:10
Bloomberg Technoz, Jakarta – Kalangan ahli pertambangan mendapatkan informasi bahwa preseden hengkangnya Air Products & Chemical Inc (APCI), sebagai investor dalam proyek hilirisasi batu bara menjadi dimetil eter (DME), pada tahun lalu terjadi karena keekonomian proyek yang tidak tercapai.
Ketua Perhimpunan Ahli Pertambangan (Perhapi) Rizal Kasli menjelaskan valuasi ekonomi yang dilakukan dengan menetapkan parameter investasi tidak bisa mendapatkan net present value (NPV), internal rate of return (IRR), dan payback period (PBP) yang ekonomis.
“Sehingga Air Product sebagai penyedia teknologi mundur dari proyek tersebut,” ujar Rizal kepada Bloomberg Technoz, Kamis (3/10/2024).
Selain itu, Rizal mengatakan pemerintah juga tidak memberikan perlakuan yang sama, di mana liquefied petroleum gas (LPG) yang diimpor mendapatkan subsidi, sementara DME yang digadang-gadang sebagai pengganti LPG justru tidak mendapatkan subsidi.
Terpisah, Asosiasi Pertambangan Batubara Indonesia/Indonesia Coal Mining Association (APBI/ICMA) mengatakan seluruh proyek-proyek hilirisasi batu bara di Indonesia masih berjalan.