Sementara itu, sehari setelah Iran meluncurkan lebih dari 180 rudal ke Israel, Israel mengonfirmasi bahwa delapan tentaranya tewas dalam pertempuran darat di Lebanon selatan saat pasukan mereka merangsek masuk ke wilayah utara.
Operasi darat Israel di Lebanon melibatkan unit infanteri dan lapis baja, di tengah meningkatnya ketegangan antara Iran dan Israel. Serangan rudal Iran, serta ancaman pembalasan dari Israel, telah memicu kekhawatiran bahwa konflik ini dapat meluas dan menyeret seluruh kawasan Timur Tengah, termasuk negara-negara penghasil minyak, ke dalam krisis yang lebih luas.
Di pihak Hizbullah, kelompok tersebut mengakui keterlibatannya dalam bentrokan dengan pasukan Israel di Lebanon. Untuk pertama kalinya sejak invasi Israel, Hizbullah mengonfirmasi adanya pertempuran darat dan melaporkan telah menghancurkan tiga tank Merkava Israel dengan roket di dekat kota perbatasan Maroun El Ras.
Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, menyampaikan belasungkawa melalui video. Dia mengatakan, "Kita berada di puncak perang yang sulit melawan Poros Kejahatan Iran, yang ingin menghancurkan kita."
"Namun, ini tidak akan terjadi. Kita akan bersatu, dan dengan bantuan Tuhan, kita akan menang bersama," tambahnya.
(del)
