Satu catatan adalah Seagull tidak dilengkapi dengan baterai sodium-ion, yang lebih murah dan lebih aman dibandingkan sel lithium-ion. Namun, media online China melaporkan nantinya mobil ini akan dilengkapi dengan baterai sodium-ion yang diperkirakan mulai diproduksi massal pada paruh kedua 2023.
Sejauh ini, BYD belum berencana mengekspor Seagull. Model pendahulunya yang lebih besar, Dolphin, sudah diluncurkan ke pasar Asia Tenggara, Eropa, dan Amerika Selatan.
Wang Chanfu, Chaiman BYD, menampik akan masuk ke pasar AS untuk kendaraan penumpang.
Untuk Eropa, Seagull perlu beberapa modifikasi agar sesuai dengan program European New Car Assessment. Mobil listrik Dacia Spring buatan China dari Renault SA juga melalui proses ini.
Seagull akan berkompetisi dengan Dacia Spring di Eropa, dan kemungkinan akan dibanderol sekitar EUR 22.000 (Rp 357,25 juta). Namun harga ini sulit terwujud setelah beberapa kewajiban perizinan.
Contoh, Dolphin kemungkinan dijual mulai dari EUR 30.000 (Rp 487,15 juta di Eropa. Sekitar 80% lebih mahal ketimbang harga di China.
Bridget McCarthy, Analis di Snow Bull Capital Inc, menyatakan penjualan Seagull kemungkinan akan sangat bagus di China dan pasar-pasar lain. “Tidak ada perusahaan yang menawarkan mobil dengan teknologi setinggi itu di level harga tersebut,” katanya.
(bbn)