Logo Bloomberg Technoz

Berbondong-bondong Kawal Indonesia, Cegah E-commerce Temu Masuk

Redaksi
03 October 2024 10:58

Ilustrasi Temu milik Pinduoduo. (Dok: Bloomberg)
Ilustrasi Temu milik Pinduoduo. (Dok: Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Kabar platform e-commerce asal China Temu, milik PDD Holdings Inc, masuk Indonesia segera dibantah banyak pihak. Pasalnya aplikasi perdagangan online dengan model bisnis direct to customer (D2C) bakal merusak ekosistem perdagangan di Indonesia.

D2C adalah strategi bisnis yang kian populer dengan produsen atau pemilik merek menjual produk langsung tanpa perantara. Temu adalah salah satu yang dianggap sukses menjalankan format D2C, bahkan pendirinya Colin Huang menembus daftar orang kaya dunia dan sempat menjadi yang terkaya di China.

Awal minggu ini Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie Setiadi menegaskan jika memberikan Temu masuk Indonesia akan “merusak ekosistem, terutama UMKM Indonesia.”

Saat dikonfirmasi, Staf Khusus Menteri Bidang Pemberdayaan Ekonomi Kreatif Kemenkop UKM Fiki Satari mengatakan, wacana Temu masuk Indonesia dapat berdampak adanya produk impor ilegal di pasar domestik.

Alih-alih melalui rantai pasok yang sudah berjalan di Indonesia, Temu bisa langsung menjual barang produksi pabrik asal China ke konsumen domestik. Temu menghilangkan “komisi berjenjang”, terang Fiki. Ini belum termasuk subsidi yang disediakan platform sehingga harga jual semakin murah.

PDD Holdings Inc atau Pinduoduo, perusahaan pemilik e-commerce asal China, Temu. (Dok: Bloomberg)