Logo Bloomberg Technoz

John Ainger, Alberto Nardelli, dan Ewa Krukowska - Bloomberg News

Bloomberg, Uni Eropa mempertimbangkan untuk menunda undang-undang penting untuk mengatasi deforestasi global, tunduk pada tekanan yang sangat besar dari negara-negara penghasil komoditas dan industri. 

Komisi Eropa menyarankan penundaan selama 12 bulan atas peraturan yang bertujuan untuk mengekang penebangan hutan di negara-negara yang mengirimkan produk-produk seperti kopi, kakao, kedelai, dan daging sapi ke blok tersebut. Demikian pernyataan komisi pada Rabu (2/10/2024), yang mengonfirmasi laporan Bloomberg sebelumnya.

Para pelaku pertanian global dari Brasil sampai Indonesia mengkritik keras rencana tersebut karena khawatir akan merugikan para petani kecil dan mengurangi ekspor-ekspor utama.

Penundaan akan menandai kemunduran baru bagi upaya-upaya ramah lingkungan dari Uni Eropa. Namun, penundaan ini dapat memberikan penangguhan sementara bagi para konsumen ketika cuaca ekstrem menaikkan harga-harga panen di seluruh dunia dan menghidupkan kembali kekhawatiran akan inflasi pangan.

Penundaan ini akan memberikan waktu tambahan bagi para pihak untuk bersiap-siap, tetapi "sama sekali tidak mempertanyakan" tujuan-tujuan hukum, kata komisi tersebut dalam pernyataannya.

Proposal ini akan membutuhkan persetujuan dari Parlemen Eropa dan negara-negara anggota karena peraturan ini dijadwalkan mulai berlaku pada 30 Desember.

"Komisi ini menyadari bahwa tiga bulan menjelang tanggal implementasi yang telah ditetapkan, beberapa mitra global telah berulang kali menyatakan keprihatinan mengenai kondisi kesiapan mereka," katanya. "Kondisi persiapan di antara para pemangku kepentingan di Eropa juga tidak merata."

Blok ini baru-baru ini kehilangan parlemen paling hijau yang pernah ada, dan pemerintah di seluruh benua ini menghadapi tekanan untuk mngurangi ambisi lingkungan hidup mereka karena masalah biaya. 

Negara-negara anggota dan kelompok-kelompok industri telah menyuarakan kekhawatiran mereka atas peraturan deforestasi tersebut, memperingatkan akan adanya gangguan pasokan dan inflasi yang akan terjadi.

"Penundaan akan sangat meringankan rantai nilai Uni Eropa yang terdampak, mulai dari kakao hingga kelapa sawit—dan tidak terkecuali bagi para konsumen Eropa yang telah terkena dampak krisis biaya hidup," ujar Carlos Mera, analis di Rabobank di London.

Aturan-aturan ini membutuhkan sistem pelacakan yang rumit. Pasalnya para importir diwajibkan untuk mengumpulkan data yang tepat untuk mengidentifikasi bidang-bidang tanah, di mana barang-barang tersebut ditanam.

Perusahaan harus memastikan bahwa produk yang mereka bawa tidak dibuat di area yang mengalami deforestasi atau terdegradasi setelah tahun 2020.

"Tambahan waktu 12 bulan untuk fase dalam sistem ini merupakan solusi yang seimbang untuk mendukung operator di seluruh dunia dalam menjamin kelancaran implementasi sejak awal," ujar komisi tersebut.

(bbn)

No more pages